Natuna (Antara Kepri) - Izin rute penerbangan pesawat Sriwijaya ke Natuna berakhir per-tanggal 28 Maret nanti. Jika Kementerian Perhubungan belum mengeluarkan izin perpanjangan, dipastikan penerbangan ke Natuna kosong hingga waktu yang belum ditentukan.
Perubahan dan evaluasi regulasi di Kemenhub diyakini turut membuat proses perpanjangan izin yang diajukan maskapai hingga saat ini belum ada yang keluar.
Distrik Manager Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air di Natuna, Yati Erawani mengatakan kendala proses perpanjangan izin ini, sejatinya terjadi di semua penerbangan sipil yang menggunakan Pangkalan Udara Militer seperti di Ranai. Apalagi saat ini sedang dilakukan evaluasi terkait rute terbang di seluruh Indonesia.
"Ya, semua penerbangan yang menggunakan penerbangan di Pangkalan Militer menurut saya mengalami hal serupa, kemudian ada regulasi perubahan di Kementerian Perhubungan, dimana sebelumnya perpangan izin rute yang dilakukan sekali enam bulan, kini menjadi sekali setahun," tukas Yati, Kamis.
Menurut Yati, ia belum menerima informasi dari manajerial Sriwiaya di pusat, kapan pengurusan izin ini rampung. Ada syarat-syarat tambahan bagi maskapai yang harus dilengkapi juga.
"Masih menunggu rekomendasi slot time dari Lanud, setelah itu akan ada dulu nota kesepahaman dengan pihak TNI AU untuk penggunaan Lanud. Kami berharap mudah-mudahan bisa secepatnya, dan penerbangan di Natuna tidak sampai terputus," tukas Yati lagi.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Dishubkominfo Kabupaten Natuna, Sapta Nugraha membenarkan hal tersebut. Namun menurut Sapta, dari komunikasi terakhir via telepon dengan Maskapai Sriwijaya Air, maskapai ini sudah merampungkan perizinan tersebut untuk terbang.
"Saya sudah komunikasi 'by phone' dengan Sriwijaya, kabarnya izin mereka sudah oke. Cuma untuk Wings Air, saya belum dapat informasi," ujar Sapta.
Bahkan menurut kabar yang diterima, Sapta mengatakan jika Sriwijaya siap terbang reguler per-1 April dengan jadwal tiga kali sepekan, Senin, Rabu dan Sabtu. Dimana beberapa bulan terakhir Sriwijaya hanya melakukan penerbangan dua kali sepekan Senin dan Sabtu dengan pola yang masih flight charter yang rentan perubahan jadwal.
Maskapai saat ini dipastikan tengah mengurusi rekomendasi slot time ke otoritas bandara Lanud Ranai, kemudian dengan rekomendasi tersebut dilanjutkan dengan Flight Approval ke Ditjen Angkutan Udara di Kemenhub, usai Flight Aproval keluar, baru mendapat "security clearance" ke Komando Operasi 1 TNI AU. Usai semua administrasi wajib ini rampung, baru lah izin rute bisa dikantongi maskapai.
"Tapi untuk antisipasi jika izin masih terkendala, kita sudah sounding ke Bupati untuk menyurati Kementerian Perhubungan dan pihak TNI AU untuk mempermudah perizinan ini agar tidak terjadi kendala dalam penerbangan ke Natuna," pungkas Sapta. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bebatuan geosite di Natuna jadi sasaran vandalisme
Selasa, 23 April 2024 19:34 Wib
Komentar