Perlu pengaturan antre berlapis tes GeNose di pelabuhan Kepri

id Antrean tes GeNose

Perlu pengaturan antre berlapis tes GeNose di pelabuhan Kepri

Para penumpang antre tes GeNose di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri, Selasa (18/5/2021). (Antara/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungpinang, Kepri, Agus Jamaludin mengatakan diperlukan pengaturan antrean berlapis di pelabuhan untuk menghindari penumpukan calon penumpang yang akan melaksanakan tes COVID-19.

Hal itu disampaikan Agus menyusul pemberlakuan perpanjangan wajib tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan moda transportasi laut antarpulau di daerah tersebut.

Agus menyampaikan saat ini alat GeNose C19, khususnya di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang sudah mencukupi.

"Saya rasa sudah cukup. Hanya saja perlu diatur supaya tidak terjadi penumpukan, misalnya dengan membuat antrean berlapis," kata Agus, Jumat (21/5).

Dia menjelaskan di Pelabuhan SBP saat ini dioperasikan lima unit alat tes COVID-19 GeNose C19. Tadinya ada tujuh, tapi dua unit lainnya digeser ke Pelabuhan Kijang (Bintan).

"Kalau dihitung setiap orang untuk melakukan tes rata-rata butuh waktu lima menit, artinya sudah bisa mengatasi antrean. Yang penting antrenya jangan bersamaan, karena pasti mengular," ungkap Agus.

Agua mengakui terdapat antrean panjang di pelabuhan dalam beberapa hari terakhir, karena rata-rata masyarakat belum mengetahui adanya aturan perpanjangan pemberlakuan wajib tes COVID-19.

Ia juga mengimbau bagi masyarakat yang akan berangkat menggunakan transportasi laut hendaknya tidak hanya melakukan uji COVID-19 di pelabuhan.

"Kan tidak harus GeNose. Tes RT-PCR atau Antigen juga diperbolehkan, jadi tidak harus mengantre di pelabuhan," ujar Agus.

Terkait bagaimana mengantisipasi penumpang dari pulau yang diketahui tidak semuanya memiliki tes GeNose, PCR, atau Antigen. Agus menyebut hal ini perlu dibahas lagi dengan Satgas COVID-19.

"Saya yakin penumpang antarpulau bisa diatasi, mengingat jumlahnya dibatasi imbas COVID-19. Tapi tetap perlu dibahas bersama, apalagi tidak semua pulau punya alat tes COVID-19," demikian Agus.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE