Tanjungpinang (ANTARA) - Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau Martin Luther Maromon menanggapi isu sejumlah proyek di lembaga tersebut yang dikerjakan oleh keluarganya.
Martin yang baru tujuh bulan menjabat sebagai sekwan saat dikonfirmasi ANTARA permasalahan itu, di Kantor DPRD Kepri, Rabu, membenarkan proyek pengadaan pakaian dinas dan konsumsi di lembaga itu dikerjakan oleh Navi Tailor di Coastarica, Batam, serta Navi Catering dan Resto yang beralamat di Legenda Jungtion, Batam.
"Itu usaha keluarga, bukan punya anak saya," kata Martin.
Martin berdalih anak sulungnya masih kuliah sambil bekerja di Navi Catering dan Navi Tailor.
Menurut dia, pengadaan pakaian dinas seperti pakaian dinas dan atribut pimpinan anggota DPRD Kepri, pakaian sipil lengkap, pakaian dinas harian, dan pakaian dinas lapangan dikerjakan oleh Navi Tailor. Sementara pengadaan pakaian adat daerah dan pakaian olahraga dibeli dari pihak lainnya.
Ia mengakui Navi Tailor belum menyelesaikan seluruh pakaian dinas dan atribut pimpinan dan anggota DPRD Kepri, pakaian sipil lengkap, pakaian dinas harian, dan pakaian dinas lapangan. Sementara anggaran untuk pengadaan pakaian itu tahun 2021 sudah cair.
"Nanti PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dan bagian keuangan yang dapat jelaskan teknisnya," ucap mantan Kepala Biro Umum Pemprov Kepri itu.
Berdasarkan data, anggaran untuk pengadaan pakaian dinas dan atribut pimpinan dan anggota DPRD Kepri Rp19.800.000, pakaian sipil lengkap Rp188.325.000, pakaian dinas harian Rp65.934.000, dan pakaian dinas lapangan Rp82.417.500.
Terkait pengadaan makanan dan minuman, Martin membantah bila harga satu nasi kotak mencapai Rp80.000, melebihi standar satuan harga.
"Itu fitnah," ucapnya.
Navi Catering hanya menyiapkan makan dan minum untuk kegiatan DPRD Kepri di Batam, sementara untuk kegiatan di Kantor DPRD Kepri di Tanjungpinang disiapkan oleh perusahaan lainnya.
"Saya pernah beberapa kali ke sana," tutur Martin.
Di parkiran dekat Navi Catering, terdapat satu mobil dinas operasional DPRD Kepri merek Toyota Hilux BP 8018 A. Namun plat nomor polisi mobil dinas itu diubah menjadi plat hitam. Mobil itu diduga digunakan untuk mengantar makanan dan minum dari Navi Catering ke pemesan.
Terkait permasalahan itu, Martin membantahnya. Ia mengatakan sopir mobil operasional DPRD Kepri itu adalah Medi, honorer di lembaga itu.
"Mobil itu tidak digunakan untuk kepentingan Navi Catering, tetapi untuk kepentingan reses anggota DPRD Kepri. Hanya sekali-kali parkir di Navi Catering," ujarnya.
Tahun 2021, di DPRD Kepri juga melakukan pengadaan alat angkutan darat bermotor senilai Rp1.882.620.000, alat kantor dan rumah tangga Rp198 juta, alat kantor dan rumah tangga lainnya Rp425.996.900, alat pendingin Rp156.395.000, alat studio Rp100 juta, bangunan gedung kantor Rp1.476.699.600, dan taman Rp198.450.000.
Martin menyatakan seluruh proyek itu dilaksanakan. Namun ketika ditanya apakah DPRD Kepri memiliki studio, Martin tidak menjawabnya.
"Silahkan tanyakan ke-PPTK," katanya
Komentar