Israel selidiki peluru yang bersarang di jasad jurnalis Al Jazeera

id Shireen Abu Akleh

Israel selidiki peluru yang bersarang di jasad jurnalis Al Jazeera

Seorang wanita berjalan melewati grafiti dilukis sebagai penghormatan bagi jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang ditembak mati selama serangan militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, di Nazareth, Israel, Senin (16/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/FOC/djo (REUTERS/AMMAR AWAD)

Tes (balistik) itu bukan akan dijalankan oleh Amerika. Tesnya akan dilaksanakan oleh Israel, seorang warga Amerika akan berada di sana untuk menyaksikan proses itu
Yerusalem/Ramallah (ANTARA) - Pemerintah Israel pada Minggu mengatakan akan menyelidiki sebuah peluru yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, untuk memastikan apakah salah satu tentaranya yang menembak warga Palestina-Amerika itu.

Palestina, yang pada Sabtu (2/7) menyerahkan peluru tersebut kepada seorang koordinator dari AS, mengatakan mereka diberi jaminan bahwa Israel tidak akan ikut serta dalam uji balistik itu.

Washington belum berkomentar. Amerika Serikat sedang merayakan hari libur 4 Juli.

Shireen Abu Akleh tewas pada 11 Mei ketika Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang didudukinya.

Palestina menuduh militer Israel membunuh Abu Akleh dengan sengaja.

Tuduhan itu pun dibantah Israel, yang mengatakan bahwa Akleh kemungkinan terkena tembakan tentara secara tidak sengaja atau oleh warga bersenjata Palestina yang bentrok dengan pasukannya.

"Tes (balistik) itu bukan akan dijalankan oleh Amerika. Tesnya akan dilaksanakan oleh Israel, seorang warga Amerika akan berada di sana untuk menyaksikan proses itu," kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav.

"Kalau kami yang membunuhnya, kami akan bertanggung jawab dan menyesalkan apa yang telah terjadi."

Akram Al-Khatib, jaksa penuntut umum untuk Otoritas Palestina, mengatakan penyelidikan itu akan dilangsungkan di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.

Wakil Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Yoav Segalovitz mengatakan Lapid sudah terlibat dalam "pengaturan ketibaan dan pemindahan peluru ini".


Sumber: Reuters

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE