Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, melakukan studi banding pengembangan ekonomi di Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan Batam yang memiliki beragam latar belakang masyarakat seperti Denpasar, maka dinilai perlu peneguhan sinergi antara pemangku kebijakan.
“Kami ingin mengetahui pola atau strategi yang diterapkan di Denpasar. Yang didapatkan dari sini, dapat kami terapkan di Kota Batam, melengkapi apa yang kami sudah lakukan,” kata Rudi dalam keterangan yang diterima di Batam, Sabtu.
Baca juga:
Pemkot Batam pastikan pasokan daging segar jelang Lebaran aman
KPU Batam terima 17 berkas dukungan bakal calon DPD RI
Ia menyampaikan pertumbuhan ekonomi Batam tahun 2021 mencapai 4,75 persen, meski diketahui saat ini tengah dilanda pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Batam diprediksi mencapai 6,39 persen, ini semua berkat kekompakan seluruh pemangku kebijakan dan Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) dalam mengendalikan inflasi,” ujar dia.
Ia menjelaskan saat ini proyek infrastruktur di Kota Batam terus ditingkatkan dengan tujuan ingin mensejahterakan masyarakat serta memajukan daerah setempat.
Rudi juga menyampaikan Kota Batam telah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di antaranya KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK MRO Batam Aero Technic (BAT).
Baca juga:
Kabupaten Belitung Timur gelar pameran produk UMKM di Kota Batam
4.938 tenaga kesehatan di Batam sudah vaksinasi penguat kedua
“Lompatan pembangunan ini harus terus dijaga, maka diperlukan kekompakan baik dengan Forkopimda maupun dengan masyarakat. Daerah aman dan kondusif, pembangunan juga akan berjalan dengan baik,” kata Rudi.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan pertumbuhan ekonomi di kota itu telah mencapai 5 persen meski pada saat pandemi COVID-19 peranan sektor pariwisata di Denpasar pernah minus 2,91 persen.
“Kami bersyukur tahun ini, Kota Denpasar berangsur-angsur membaik, sehingga pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen,” ujar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Menurutnya, kondisi sektor pariwisata saat ini berangsur membaik setelah perhelatan G20 yang dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022.
Adapun KEK pariwisata di Kawasan Kura-Kura di area PT Bali Turtle Island Development (BTID), KEK Sanur akan fokus pada industri kesehatan serta pembangunan penyeberangan wisata dengan kondisi normal mencapai 4.000 orang/hari.
“Komponen inilah yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar di tahun ini,” kata I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Baca juga:
Verifikasi faktual pendukung bakal calon DPD RI di Kepri capai 70 persen
Bawaslu Kepri galang tokoh agama cegah pelanggaran pada Pemilu 2024
Nelayan di Bintan manfaatkan kelong apung sebagai destinasi wisata
BPBD Kepri imbau warga pesisir waspada gelombang laut tinggi
Komentar