Kementan sebut Singapura siap buka impor karkas babi dari Batam

id impor babi singapura,kementan,ekspor babi

Kementan sebut Singapura siap buka impor karkas babi dari Batam

Seorang pekerja tengah memandikan ternak babi di Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). ANTARA/Ogen

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan Singapura siap membuka impor babi asal Indonesia dalam bentuk karkas yang berasal dari Pulau Bulan Kota Batam, Kepulauan Riau.

“Pada prinsipnya mereka menyatakan siap membuka kembali impor babi dalam bentuk karkas dari Pulau Bulan, Indonesia,” kata Dirjen PKH Nasrullah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Nasrullah mengatakan Otoritas Veteriner Nasional Indonesia telah bertemu secara daring dengan Otoritas Pangan Singapura (Singapura Food Agency/SFA) pada 28 April 2023.

Kedua pihak telah melakukan diskusi mengenai hasil investigasi terkait temuan kasus demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) pada ternak babi dari peternakan di Pulau Bulan yang diekspor ke Singapura.

Meskipun untuk sementara ekspor babi hidup dari Pulau Bulan ditutup karena ASF, Nasrullah menyebut ke depan potensi ekspor dalam bentuk karkas masih terbuka.

Selain dalam bentuk karkas, selanjutnya masih ada kemungkinan ekspor dapat dilakukan dalam bentuk babi hidup, namun dengan kondisi khusus setelah lolos pemeriksaan kesehatan hewan.

Ia menegaskan pihak Singapura sangat terbuka untuk mendiskusikan langkah-langkah teknis agar ke depan ekspor babi hidup dapat kembali berjalan, mengingat Pulau Bulan merupakan pemasok terbesar kebutuhan babi bagi Singapura.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin selaku Otoritas Veteriner Nasional Indonesia menyampaikan, pihaknya telah bergerak cepat mengirimkan tim investigasi ke peternakan babi di Pulau Bulan dan menindaklanjuti adanya temuan kasus ASF di Pulau Bulan tersebut dengan menurunkan tim investigasi pada 24-29 April.

“Dari hasil Laboratorium Veteriner Kementan di Bukittinggi mengonfirmasi memang ditemukan adanya kasus ASF di salah satu perusahaan peternakan yang berdampak terhadap penutupan impor babi hidup dari Pulau Bulan ke Singapura,” kata dia.

Sementara itu, Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyatakan babi asal Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau yang biasanya diekspor ke Singapura positif terkena flu babi Afrika.

“Hasil pengujian lanjutan, baik oleh Laboratorium BBUSKP dan BVet Bukittinggi adalah positif ASF dan negatif Classical Swine Fever (CSF), sehingga perlu dilakukan sequencing untuk mengetahui genom virus terkait kemiripan asal virus,” kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan Wisnu Wasisa Putra, di Jakarta, Sabtu.

Wisnu menuturkan Barantan dan Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah secara aktif berkoordinasi dengan pihak Singapura yakni Singapore Food Agency and NS Park.

Hasil investigasi bersama antara Indonesia dan Singapura tersebut menyimpulkan terjadi kematian babi yang cukup besar di Pulau Bulan, namun dengan gejala klinis mengarah ke Classical Swine Fever (CSF)/Hog Cholera.

Selanjutnya, pihak Karantina Pertanian Tanjung Pinang melakukan langkah-langkah antisipatif berupa pengujian ASF terhadap ternak babi yang akan dilalulintaskan dan melakukan pengetatan tindakan karantina hewan.

“Selain itu, pemantauan terhadap importasi pakan dan bahan pakan yang masuk ke Pulau Bulan sebagai langkah kewaspadaan kemungkinan masuknya ASF di pulau ini,” ujar Wisnu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementan sebut Singapura siap buka impor karkas babi dari Indonesia

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE