RRI Batam kampanyekan Gerakan Cerdas Memilih menjelang Pemilu 2024

id Kepri,batam,RRI,gerakan cerdas memilih

RRI Batam kampanyekan Gerakan Cerdas Memilih menjelang Pemilu 2024

RRI Batam kampanyekan Gerakan Cerdas Memilih jelang Pemilu 2024 (ANTARA/Jessica)

Batam (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Batam, Kepulauan Riau mengkampanyekan Gerakan Cerdas Memilih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Kepala LPP RRI Kota Batam Agus Rusmin Nuryadin di Batam, Rabu mengatakan Program Gerakan Cerdas Memilih adalah kegiatan sosialisasi tentang segala hal yang berkaitan dengan Pemilu Serentak tahun 2024 yang dikemas dengan kegiatan yang menarik minat masyarakat luas dengan format ragam acara.

"Sebagai LPP RRI memiliki tanggungjawab besar untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024, melalui program-program siaran on air maupun kegiatan off air yang dapat memberikan literasi , edukasi sekaligus mendorong para pemilih pemula untuk menyalurkan suaranya dan menjaga kualitas Pemilu," kata Agus.

Selain memberikan edukasi terkait tahapan pelaksanaan Pemilu, melalui Gerakan Cerdas Memilih juga diharapkan dapat meningkatkan angka partisipasi pemilih serta meminimalisir golput.

Ia menambahkan adapun hal yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang tidak masuk kategori pemilih pemula tetapi memiliki hak pilih, termasuk kelompok marginal yang perlu didorong partisipasinya.

"Maksud dan tujuan yaitu memberikan edukasi dan literasi kepada semua lapisan masyarakat, termasuk pemilih pemula dan kelompok marginal tentang tahapan pemilu dan regulasinya. Dan mendorong terwujudnya Pemilu yang berkualitas," ujar dia.

Agus mengatakan kegiatan serupa juga dilaksanakan secara serentak di 69 satuan kerja RRI seluruh Indonesia.

"Insya Allah kegiatan serupa kembali kami akan laksanakan pada bulan Agustus mendatang," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan dalam mensukseskan Pemilu 2024, Pemkot Batam melakukan upaya jemput bola terkait perekaman e-KTP untuk anak usia 17 tahun yang masuk dalam kategori pemilih pemula.

"Kalau KTP sudah otomatis, sesuai dengan ketentuan, terutama yang sudah SMA umur 17 tahun, kita otomatis jemput bola. Dan itu menjadi hak mereka, karena tanpa KTP kita tidak bisa coblos," kata Jefridin.

Selain itu, untuk menepis isu hoaks, ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

"Sebaiknya dibaca dan dipahami dulu. Dengan itu kami imbau anak-anak muda, masyarakat agar lebih bijak menggunakan medsos, gunakan hal-hal yang baik saja, dan sampaikan hal-hal yang baik saja," ujar dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE