Bintan (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Dewi Kumalasari menilai penyelenggaraan Festival Kompang Kabupaten Bintan sebagai langkah konkret dalam melestarikan kebudayaan daerah.
"Kegiatan ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan kesenian di bidang kebudayaan daerah, terkhusus kompang (mirip rebana, red.)," katanya usai membuka Festival Kompang di Gedung Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Mitra Karya Sejahtera, Desa Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan, Sabtu.
Dia mengharapkan Festival Kompang Kabupaten Bintan 2023 dapat menjadi ajang promosi dan pelestarian seni budaya kompang sebagai bagian dari identitas "Bumi Melayu" (sebutan untuk Kabupaten Bintan).
Dewi Kumalasari yang juga Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Kepri itu, menginginkan festival ini dapat melahirkan tim kesenian kompang yang andal dan siap bersaing di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
"Melestarikan seni budaya daerah adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus terus menjaga dan mempromosikan kesenian kompang," ucapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Kepri itu, mengapresiasi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri karena telah mengadakan Festival Kompang. Acara ini diikuti oleh 16 grup kompang yang terdiri atas ibu-ibu BKMT di Kabupaten Bintan.
Ia mengimbau panitia agar dapat melaksanakan kegiatan serupa secara berkesinambungan dan menjadikan sebagai tradisi tahunan.
"Selain melestarikan budaya, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya daerah, terutama budaya Melayu agar tetap eksis hingga generasi berikutnya," ucap dia.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri Juramadi Esram menyampaikan festival kompang sebagai keinginannya bersama pihak-pihak terkait supaya kompang menjadi identitas daerah, khususnya di Provinsi Kepri.
Ia menyatakan khawatir kesenian kompang semakin hari kian terdegradasi oleh kebudayaan lain menyusul pesatnya perkembangan zaman.
"Jangan sampai kompang tak ada lagi, karena kalau hilang, hilang pula identitas Kepri. Jadi, mari terus lestarikan kebudayaan ini sebagai kekayaan daerah yang harus dijaga," ujar dia.
Ia mengutarakan kompang bukan hanya identik dengan bunyian dan pukulan, tapi kebudayaan yang terus berkembang dan diwariskan secara turun-temurun, sehingga semua pihak bertanggung jawab melestarikan.
Berita Terkait
Wakil Bupati Natuna ajak milenial untuk jadi generasi unggul
Senin, 29 April 2024 15:35 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Indonesia ikuti festival film internasional di beberapa negara selama 2024
Selasa, 5 Maret 2024 9:39 Wib
Pemprov Kepri bakal gelar festival halal fair meriahkan Ramadhan 2024
Kamis, 22 Februari 2024 19:06 Wib
Disbudpar Kota Tanjungpinang tetapkan 22 agenda pariwisata di tahun 2024
Rabu, 17 Januari 2024 11:48 Wib
Dispar Natuna bakal gelar 29 kegiatan sepanjang tahun 2024
Sabtu, 6 Januari 2024 19:19 Wib
Pameran BTS X James Jean hingga Korea Festival sedang ada di Singapura
Rabu, 20 Desember 2023 13:28 Wib
Festival Silat Serumpun 2023 di Tanjungpinang dimeriahkan ratusan pesilat
Jumat, 10 November 2023 9:15 Wib
Komentar