Tanjungpinang (ANTARA news) - Perekrutan sekitar 200 orang pegawai tidak tetap Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau seharusnya berdasarkan hasil analisis dan kajian kebutuhan sehingga tidak menimbulkan permasalahan, kata Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Nur Syafriadi.
Penambahan pegawai tidak tetap (PTT)) tidak melanggar ketentuan, asalkan berdasarkan hasil analisis sehingga sesuai dengan kebutuhan, kata Nur yang dihubungi dari Tanjungpinang, Rabu.
"Saya pun belum pernah melihat kasil kajian kebutuhan pemprov mengenai PTT baru," ungkap Nur yang diusung Partai Golkar.
Ia mengaku belum mengetahui perekrutan sekitar 200 orang PTT Pemerintah Kepri baru-baru ini menimbulkan polemik karena terkesan dilaksanakan secara diam-diam.
Dalam tiga hari terakhir, permasalahan perekrutan PTT menjadi topik yang hangat di beberapa media massa dan elektronik sehingga menjadi perhatian publik.
"Saya bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri masih di Jakarta dalam rangka menindaklanjuti permasalahan pembangunan pusat pemerintahan di Pulau Dompak," ungkapnya.
Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintahan Kepri sekitar 2.300 orang, sedangkan PTT sebanyak 905 orang. PNS dan PTT di lingkungan Pemerintahan Kepri dinilai sudah memadai, karena itu untuk sementara waktu tidak perlu ditambah lagi.
Selama ini, kata dia, aparatur pemerintahan telah membebani anggaran daerah sebesar 50 persen.
"Itu hanya pendapat saya. Namun penambahan PTT dapat dilakukan berdasarkan hasil kajian yang disesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan," katanya.
Nur mengemukakan, dalam perekrutan PTT berpeluang terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), apalagi hingga sekarang pemerintah belum memiliki aturan teknis calon PTT yang diterima.
'Penerimaan CPNS yang melalui beberapa seleksi saja masih berpeluang terjadinya KKN, apalagi perekrutan PTT. Namun kami tidak ingin berburuk sangka terkait penerimaan PTT di Kepri," ujarnya.
Ia mengimbau, pemerintah lebih berhati-hati dalam merekrut PTT agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Sebaiknya, orang yang diprioritaskan direkrut menjadi PTT adalah honor kantor yang memiliki kinerja yang baik.
"Kami berharap honorer kantor yang disiplin, rajin dan cerdas diangkat menjadi PTT, bukan orang-orang baru yang tidak diketahui kepribadiannya dan kualitasnya yang diterima menjadi PTT," ujar Ketua DPRD Kepri.
(ANT-NP/A013/Btm1)
Berita Terkait
Dinkes Tanjungpinang beri makanan tambahan bagi balita berisiko stunting
Senin, 20 Mei 2024 7:56 Wib
Manchester United terancam tidak lolos kompetisi Eropa
Senin, 20 Mei 2024 6:00 Wib
Pemkot Batam uji coba parkir berlangganan untuk upaya peningkatkan PAD
Sabtu, 18 Mei 2024 15:34 Wib
Kemenkumham Kepri siap bangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:50 Wib
Dinkes Tanjungpinang lanjutkan program layanan KB gratis hingga Juni 2024
Jumat, 17 Mei 2024 15:09 Wib
Polda Kepri periksa urine personel di Polres Kepulauan Anambas
Jumat, 17 Mei 2024 7:39 Wib
Kantor Bahasa Kepri ajak para orang tua tanamkan budaya membaca pada anak
Kamis, 16 Mei 2024 18:31 Wib
OJK Kepri tingkatan indeks literasi keuangan bagi pelaku UMKM
Kamis, 16 Mei 2024 16:18 Wib
Komentar