Batam (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan menambahkan peralatan pencarian berupa dua unit kapal dari Sat Brimob Polda Kepri dan perahu dari nelayan lokal, untuk mencari korban yang diduga bunuh diri dengan meloncat dari Jembatan Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Humas Kantor SAR Tanjungpinang Ardila Azizi di Batam, Selasa mengatakan hingga hari ini, tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Batam, Brimob Polda Kepri, Polair Polda Kepri, BP Batam, Polsek Sagulung dan warga setempat terus berupaya mencari korban.
"Kami memperluas pencarian dengan menambahkan kapal karet dari Sat Brimob Polda Kepri dan longboat milik nelayan setempat. Pencarian terhadap korban akan terus dilakukan selama tujuh hari ke depan," kata Ardila.
Ia menjelaskan seorang pemuda berinisial MM (20) diduga nekat bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Barelang, Kota Batam, pada Sabtu 11 Mei 2024 sekira pukul 22.04 WIB.
"Kami belum menemukan korban. Tim SAR bersama masyarakat setempat terus berusaha menyisir daerah sekitar perairan Jembatan Barelang," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Tanjungpinang Slamet Riyadi dalam keterangan yang diterima di Batam, Ahad mengatakan berdasarkan kronologis, pada Sabtu (11/5) sekira pukul 22:04 WIB, menurut pengakuan saksi, saat itu korban duduk di atas Jembatan Barelang seorang diri.
"Dan korban meminjam hp saksi dengan alasan untuk menelpon keluarganya. Setelah meminjam hp saksi tersebut, korban langsung nekat melompat dan hanya tersisa sandal saja yang tertinggal di atas jembatan untuk identitas belum diketahui," kata Slamet.
Setelah itu, kata dia, tim rescue Pos SAR Batam berjumlah lima orang langsung menuju ke lokasi kejadian kecelakaan menggunakan rescue carrier.
"Dikarenakan cuaca hujan dan berangin serta jarak pandang yang terbatas, pencarian dilaksanakan penyisiran di pinggir pantai di sekitar lokasi Jembatan Barelang 1," ujar dia.
Komentar