Euro 2024, Inggris vs Belanda: Laga oktan tinggi antara dua kiblat sepak bola

id Euro 2024,Belanda vs Inggris,Semifinal Euro 2024,Preview Euro 2024

Euro 2024, Inggris vs Belanda: Laga oktan tinggi antara dua kiblat sepak bola

Penyerang Belanda #09 Wout Weghorst (kanan) dan bek Belanda #05 Nathan Ake merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola perempat final UEFA Euro 2024 antara Belanda dan Turki di Olympiastadion di Berlin pada Sabtu (6/7/2024). (ANTARA/AFP/Javier Soriano)

Jakarta (ANTARA) - Inggris yang masih menghadapi masalah di barisan depan akan menghadapi Belanda yang menjadi lebih bagus sejak memasuki fase knockout, dalam semifinal Euro 2024 di Signal Iduna Park, Dortmund, pada Kamis dini hari esok.

Ini untuk ketiga kalinya Gareth Southgate mengantarkan Inggris ke babak empat besar turnamen utama sepak bola setelah Piala Dunia 2018 dan Euro 2020.

Dia berusaha mengulangi pencapaian tiga tahun lalu ketika Three Lions mencapai final Euro 2020 yang gagal mereka menangkan setelah kalah adu penalti melawan Italia.

Tak ada pelatih Inggris yang mencapai titik yang dicapai Southgate, yang hanya sekali gagal mengantarkan Three Lions ke babak empat besar saat Piala Dunia 2022.

Sebaliknya, Ronald Koeman berusaha menjadi pelatih Belanda kedua yang mengantarkan Oranye ke final Piala Eropa setelah Rinus Michels pada 1988.

Dia juga berusaha menjadi pelatih Belanda keempat setelah Michels, Bert van Marwijk dan Ernst Happel yang mencapai babak final turnamen utama sepak bola.

Belanda dan Inggris merupakan tim yang unik. Jika Inggris pernah menjuarai Piala Dunia tapi tak pernah menjuarai Piala Eropa, maka Belanda adalah tim juara Eropa yang tak pernah menjuarai Piala Dunia.

Southgate dan Koeman menjadi dua orang yang sangat menentukan kedua tim dalam mencatat sejarahnya masing-masing.

Mereka juga berusaha mengukuhkan mana dari dua kutub sepak bola ini yang lebih hebat, apakah gaya sepak bola Inggris atau pola bermain Belanda.

Gaya bermain sepak bola Inggris tidak mengenal basa basi karena langsung mengumpan atau menyerang.

Inggris juga menekankan kekuatan fisik, selain juga struktur pertahanan yang kuat, umpan-umpan langsung, dan kepiawaian memperlakukan bola mati.

Sebaliknya, trademark sepak bola Belanda adalah permainan menyerang yang mengalir bebas dalam filosofi "total football".

Filosofi bermain ini mendorong pergerakan bola dan pemain yang luwes dan lancar, disertai pertukaran posisi yang fleksibel, dan permainan menyerang yang kreatif.


Barisan depan tumpul

Jika lima pertandingan terakhir Euro 2024, khususnya dua laga fase gugur, menjadi ukuran untuk melihat efektivitas gaya bermain kedua tim, maka penampilan Belanda sedikit lebih meyakinkan dibandingkan dengan Inggris.

Sepak bola menyerang ala Belanda telah menghasilkan 7 gol dari total 63 peluang yang 16 di antaranya tepat sasaran.

Sedangkan sepak bola menekankan fisik dan pertahanan solid yang dirangkul Inggris, telah memproduksi 5 gol dari 57 peluang yang 15 di antaranya tepat sasaran.

Inggris dua kali nyaris terlempar dari kompetisi, ketika gol Jude Bellingham dan Harry Kane pada menit tambahan babak kedua menyelamatkan Three Lions dari hadangan Slovakia pada 16 besar.

Sebaliknya, setelah tampil tak meyakinkan dalam fase grup, terutama akibat menyerah 2-3 kepada Austria, Oranye berubah bagus pada babak knockout dengan menyarangkan lima gol dan hanya kebobolan sekali untuk menendang Rumania dan Turki dari Euro 2024.

Dalam periode sama, Inggris hanya bisa menciptakan tiga gol dan kebobolan dua kali.

Southgate boleh beralasan itu terjadi karena tiga dari lima lawan Three Lions terdahulu memasang formasi lima bek yang membuat para penyerangnya kesulitan menembus pertahanan yang teramat solid.

Namun dia tetap belum bisa menjawab masalah pada tumpulnya barisan depan Inggris yang justru dihuni pemain-pemain haus gol.



 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE