UPTD PPA nilai kenaikan laporan kekerasan tunjukkan efek sosialisasi

id kepri batam,uptd ppa,korban kekerasan,kekerasan anak,kepri

UPTD PPA nilai kenaikan laporan kekerasan tunjukkan efek sosialisasi

Kepala UPTD PPA Batam Dedy Suryadi. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menilai bahwa kenaikan angka laporan kekerasan terhadap anak di 2024, disebabkan sosialisasi persoalan itu yang efektif.

Kepala UPTD PPA Batam Dedy Suryadi di Batam, Selasa, menyebutkan peningkatan jumlah pelaporan ini bukan berarti kasus kekerasan bertambah.

“Banyak orang mungkin berpikir bahwa tiba-tiba ada banyak kasus, jumlah melonjak, tetapi sebenarnya kami bahagia melihat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dan pelaporan yang semakin aktif. Artinya, kami berhasil menyosialisasikan pentingnya melawan kekerasan dan memberikan perlindungan kepada anak,” ujarnya.

Baca juga: BMKG memprakirakan cuaca Kepri berpotensi hujan di hari pencoblosan

Sepanjang 2024, pihaknya menerima 124 laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan pada 2023 yang tercatat enam kasus.

Ia juga menjelaskan banyak kasus yang sebelumnya tidak terungkap saat ini dilaporkan, berkat peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan UPTD.

“Di tahun 2024, ada tiga kasus lama yang akhirnya terungkap. Korban baru berani melapor sekarang walaupun kekerasan telah terjadi bertahun-tahun. Itu menunjukkan keberhasilan kami dalam mendekati masyarakat dan memberikan rasa aman untuk melapor,” katanya.

UPTD PPA Batam juga mengandalkan berbagai alat pendukung, seperti visum psikologis, untuk menguatkan bukti dalam kasus kekerasan seksual yang sulit dideteksi secara fisik.

Baca juga: KPU Batam musnahkan 5.418 surat suara rusak

“Banyak korban menyimpan trauma mereka karena kejadian yang sangat menakutkan. Kami berusaha membantu mereka untuk mengungkapkan pengalaman mereka secara nyaman dan tanpa beban,” katanya.

Dedy berharap, semakin banyak masyarakat yang berani melapor ketika mengalami atau mengetahui kekerasan terjadi terhadap perempuan dan anak, baik secara pribadi maupun di lingkungan.

“Peningkatan pelaporan bukan hal negatif. Sebaliknya, ini menunjukkan langkah maju dalam memerangi kekerasan dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban di Kota Batam,” katanya.

Baca juga:
Disdukcapil Batam pastikan masyarakat pulau miliki KTP

Forkopimda Kepri tinjau sejumlah TPS pastikan pilkada berjalan lancar

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE