Batam (ANTARA) - Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BP3MI Kepri) Iman Riyadi menyebutkan KBRI Phnom Penh berupaya untuk memulangkan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Tanjungpinang, Agung Haryadi dari Kamboja.
“Dari KBRI tetap berupaya untuk dipulangkan,” kata Iman dihubungi ANTARA, Kamis.
Diketahui sebelumnya, Agung Heryadi telah dijemput oleh Kepolisian Kamboja pada 7 Januari usai laporannya terkait jadi korban perdagangan manusia dan dipekerjakan sebagai operator judi online diterima oleh KBRI.
Agung Haryadi mengunggah video yang mengaku dirinya telah ditipu oleh perusahaan yang merekrutnya bekerja, dibawa ke Kamboja dan disekap. Dia juga meminta tolong untuk dijemput dan dipulangkan ke Indonesia.
Namun, setelah laporannya dan laporan yang disampaikan ibunya ditindaklanjuti, akhirnya dijemput oleh Kepolisian Kamboja dari tempatnya disekap.
Menurut keterangan Kepolisian Kamboja Agung tidak ingin dipulangkan ke Indonesia, mau tetap cari kerja di Kamboja.
Terkait keterangan itu, kata Imam, hasil koordinasi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri, bahwa KBRI menginformasikan untuk memulangkan Agung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pertimbangannya karena telah ada laporan dari keluarga dan dari Agung sendiri yang mengaku bekerja di perusahaan scam online,” kata Imam.
Video Agung Haryadi viral di media sosial yang meminta tolong untuk dijemput dan dipulangkan ke Indonesia karena telah ditipu bekerja jadi operator judi online, serta disekap oleh perusahaan yang mempekerjakannya di Kamboja.
Agung ditawari bekerja di Malaysia oleh seseorang atau agensi yang dikenal melalui sosial media, dengan diiming-imingi memperoleh gaji setara puluhan juta rupiah per bulan.
Agung lantas pergi ke Malaysia dengan maksud bekerja di perkebunan sawit. Namun demikian, Agung bukannya ke Malaysia, Agung justru diminta berangkat ke Kamboja menggunakan pesawat terbang.
Menurut keterangan Dessi, ibunda Agung, anaknya telah ditipu oleh perusahaan yang menawarinya bekerja.
Setibanya di Kamboja, lanjut Dessi, anak sulungnya itu menyampaikan bahwa ia telah dijual bahkan sempat disekap di sebuah rumah di Kota Poipet, Kamboja oleh orang-orang tak dikenal.
Di kamar rumah tersebut, Agung cuma diberi satu botol minuman mineral tanpa makanan. Selain itu, ponsel yang digunakan untuk menghubungi ibunya Dessi juga sempat ditahan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP3MI Kepri: KBRI akan pulangkan PMI asal Tanjungpinang dari Kamboja
Komentar