Karimun (Antara Kepri) - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al Falah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menggandeng badan usaha milik negara PT Timah Prayun menggelar pelatihan peleburan bijih timah bagi lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Rekomendasi Dinas Pendidikan untuk menggelar pelatihan peleburan bijih timah sudah kami kantongi, tinggal pelaksanaannya yang kami harapkan sudah terealisasi dalam waktu tidak terlalu lama," kata pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Falah Raja Zuriantiaz di Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Raja Zuriantiaz mengatakan PT Timah Prayun tidak hanya sebagai mitra untuk menyiapkan tutor pelatihan, tetapi juga membantu pendanaan dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari badan usaha milik negara tersebut.
"Peleburan bijih timah merupakan lapangan pekerjaan spesifik dengan pasar yang mulai tumbuh dengan telah dan akan berdirinya beberapa smelter (tempat peleburan bijih timah), baik milik PT Timah Prayun maupun sejumlah perusahaan penambangan timah swasta, termasuk di Kabupaten Meranti yang berbatasan dengan Karimun," katanya.
Dia menjelaskan, jumlah peserta pelatihan direncanakan sebanyak 30 orang yang merupakan anak-anak lulusan SMA yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Materi pelatihan, kata dia, terdiri atas penyampaian teori selama 48 jam, praktek 96 jam, kedisiplinan 48 jam dan magang selama 60 hari.
"Kami memasukkan materi kedisiplinan karena menilai menjadi kelemahan bagi tenaga kerja lokal. Penguatan disiplin diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja dari luar," ucap Zuriantiaz yang juga politikus Partai Nasional Demokrat.
Peserta pelatihan, lanjut dia, akan mendapatkan sertifikat keahlian yang bisa dijadikan standarisasi untuk memasuki dunia kerja, khususnya bidang peleburan bijih timah.
"Kami berharap pelatihan ini bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak lokal untuk bekerja di perusahaan penambangan timah yang beroperasi di Karimun, setidaknya peluang kerja di bidang itu tidak direbut oleh tenaga kerja dari luar," katanya.
Dia juga mengharapkan, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja mengeluarkan sertifikat keahlian nonformal bagi peserta pelatihan sehingga bisa digunakan untuk memasuki dunia kerja.
"Pelatihan ini merupakan transfer ilmu, sedangkan tindaklanjutnya tentu membutuhkan kerja sama dari Dinas Tenaga Kerja sehingga mereka bisa memanfaatkan ilmu yang diterima dengan bekerja di perusahaan penambangan timah," tambahnya. (Antara)
Editor: Nusarina Yuliastuti
Berita Terkait
BRGM beri pelatihan membatik mangrove ke warga Natuna
Jumat, 17 Mei 2024 8:54 Wib
Kejagung periksa Sandra Dewi soal pesawat jet
Kamis, 16 Mei 2024 6:10 Wib
Sandra Dewi diperiksa terkait kepemilikan aset
Rabu, 15 Mei 2024 13:32 Wib
Kejagung periksa Helena Lin atas kasus dugaan korupsi timah
Rabu, 15 Mei 2024 12:11 Wib
Sandra Dewi berpakaian hitam-hitam penuhi panggilan Kejagung
Rabu, 15 Mei 2024 10:10 Wib
Kapolres Karimun: Puluhan rumah rusak akibat puting beliung
Rabu, 15 Mei 2024 9:01 Wib
Hari ini Kejagung jadwalkan periksa Sandra Dewi
Rabu, 15 Mei 2024 8:14 Wib
TNI AL libatkan sebanyak 210 personel dalam latihan perang ranjau bersama RSN
Selasa, 14 Mei 2024 14:04 Wib
Komentar