Batam (Antara Kepri) - Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin meninjau perkembangan pembangunan kawasan "Funtasy Island", yang akan menjadi eco-themed park terbesar di Indonesia dan dunia.
Menpar meninjau pembangunan kompleks "floating villas", villa terapung yang dibangun di pesisir wilayah Funtasy Island dengan menyeberang lewat Pelabuhan Ferry Sekupang.
Arief mengatakan kawasan eco-themed park dan resort yang dibangun di sebelah barat Batam tersebut mempunyai potensi yang sangat besar untuk menarik kunjungan turis asing ke Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Riau.
Terbukti dari 700 unit villa yang dibangun sudah semuanya sold-out atau laku, kata Arief.
"Persaingan di pariwisata itu soal diferensiasi. Apa yang tak mereka (bangsa asing) punyai, kita semua punya mulai dari alam hingga budaya," kata Arief.
Pemilik dan pengembang kawasan Funtasy Island Ade Soehari mengatakan pihaknya yakin jika eco-park yang dia kembangkan akan bersaing dengan pariwisata di negara tetangga, seperti di Singapura dan Malaysia, yang terletak sama-sama di Selat Malaka.
"Kami mempunyai 'view' (pemandangan) yang lebih bagus, kami punya hutan mangroove juga," kata Ade.
Kawasan Funtasy Island dibangun di atas gugusan tujuh atol seluas 200 hektar, jika digabung dengan wilayah laut seluas 630 hektare.
Dari 200 hektare wilayah tanah, hanya 30 persen yang digunakan untuk pembangunan villa dan berbagai wahana rekreasi lainnya.
Saat ini sedang berlangsung pembangunan 700 villa di kawasan tersebut, 150 di antaranya dibangun di atas laut di sepanjang pesisir pulau, sedangkan 550 lainnya dibangun di dalam pulau.
Pembangunan villa dijadwalkan akan rampung 30 persen pada Agustus 2015, namun semua 700 villa sudah laku terjual.
Sembilan puluh persen pembelinya adalah orang yang tinggal di Singapura, kata Ade.
Pembeli bisa menggunakan villa selama maksimal 30 tahun, setelah itu bisa diperpanjang lagi sewanya, lanjut Ade.
"Pada tahun pertama harga sewa untuk 30 tahun hanya satu setengah milyar rupiah, sekarang, tiga tahun kemudian, sudah mencapai enam miliar rupiah," kata Ade.
Seluruh villa dijadwalkan rampung dibangun tiga tahun ke depan.
Funtasy Island dikembangkan oleh PT Batam Island Marina menggunakan modal dalam negeri sebesar tiga triliun rupiah.
Bekerja sama dengan Funtasy Island Development dan Seven Seas Funtasy Venture untuk pemasaran ke Singapura, taman rekreasi bertema alam itu nantinya akan dilengkapi oleh hotel mewah dan beraneka fasilitas rekreasi seperti snorkling, menyelam, berlayar, safari hutan dan bakau, hingga spa.
Pengunjung pun dapat bermain dengan lumba-lumba dan menyaksikan sekitar 3.500 spesies laut lainnya di akuarium seluas 25.000 meter kubik.
Terdapat delapan zona wahana di dalam Eco-Theme Park yang terletak 16km dari Singapura itu, yaitu Avatar Habitat, Rainforest Paradise, Simia Adventure, Mangrove Safari Ride, Riau Jungle Explorer, Aqua Adventure, Dolphin Discovery Habitat, dan Deep Ocean Wonder.
Funtasy Island akan dilengkapi dengan layanan seaplane (pesawat amfibi) untuk mendukung transportasi para wisatawan.
"Kami sudah tanda tangan MoU dengan perusahaan Kanada untuk mendatangkan seaplane pada Desember tahun ini," kata Ade. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar