Tanjungpinang (Antara Kepri) - Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Tanjungpinang masih menarik pungutan iuran bulanan siswa dan siswinya, dengan nominal bervariasi.
Beberapa siswa di Tanjungpinang, Selasa (26/5) mengaku membayar SPP perbulan ke pihak sekolah tanpa mengetahui pembayaran itu untuk apa.
Pembayaran SPP setiap sekolah mulai Rp.100 ribu sampai Rp.150 ribu perbulan.
"Satu bulan Rp.130 ribu. Bayarnya setiap akhir bulan, paling lama tanggal 15, awal bulan," kata D, siswa kelas 10 SMA Negeri 3 Tanjungpinang.
Berbeda dengan R, siswa kelas 11 SMA Negeri 5 Tanjungpinang ini membayar SPP sebesar Rp. 120 ribu perbulan. Ia mengatakan pihak sekolah tidak memaksa untuk membayar SPP tepat waktu. "Boleh dicicil yang penting bayar," katanya.
Senada disampaikan F siswa kelas 11 SMA Negeri 4 dan M, siswa kelas 12 SMA Negeri 2 Tanjungpinang, mengaku membayar iuran SPP kesekolahnya sebesar Rp.100 ribu
"Kalau gak bayar orang tua dipanggil," ujarnya saat ditemui sepulang sekolah.
Selain siswa SMA Negeri, pembayaran iuran SPP juga berlaku pada siswa yang duduk di bangku kejuruan.
Seperti halnya S, siswa SMK Negeri 1 Tanjungpinang membayar Rp.150 untuk biaya SPP sekolahnya. Keluarganya, M mengatakan kesepakatan untuk membayar SPP dengan nominal itu melewati persetujuan wali murid saat rapat komite.
"Awalnya Rp.170 ribu, wali murid banyak yang tidak terima, maka disepakati Rp.150 ribu, katanya untuk pembangunan sekolah," ujarnya.
Rata-rata para pelajar menjelaskan pemabayaran menggunakan draf pembayaran SPP berbentuk kertas dengan jumlah bulan yang sudah tersusun. Sekolah menerima SPP setiap akhir bulan dan paling lama awal bulan.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau diketahui tengah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk menarik biaya SPP SMA/SMK.
Ditaksir, besaran SPP bervariasi mulai dari Rp200 ribu hingga Rp250 ribu per siswa. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar