"Tarif air yang baru kami berlakukan per 1 Februari," kata Direktur Utama PDAM Tirta Karimun Indra Santo di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Indra Santo mengatakan, tarif air dinaikkan dari 850 per meter kubik menjadi Rp1.750 per meter kubik.
Kenaikan tarif air, menurut dia, sudah sewajarnya dilakukan mengingat tarif yang lama, yaitu Rp850 per meter kubik merupakan tarif lama yang sudah berlaku bertahun-tahun dan tidak sesuai lagi dengan biaya operasional.
"Kami berharap para pelanggan memaklumi kenaikan ini," kata dia.
Pemberlakuan tarif baru tersebut, menurut dia, juga sudah diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada para pelanggan, yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir, sejak PDAM Tirta Karimun resmi berdiri pada 2016.
Peningkatan kualitas layanan yang dianggarkan penganggaran dari pemerintah daerah maupun pusat, telah dilakukan dengan menambah volume air yang disalurkan kepada pelanggan, antara lain dengan menghubungkan dua waduk, Waduk Pongkar dan Waduk Bati sebagai sumber utama air baku PDAM.
Hingga saat ini, kata dia, produksi air yang disalurkan kepada pelanggan, khususnya di Pulau Karimun Besar mencapai 70 liter per detik, dan pada tahun ini ditargetkan akan bertambah sebesar 50 liter per detik, sehingga total volume air yang disalurkan kepada pelanggan berkisar Rp120 liter per detik.
"Penambahan volume air 50 per detik kita targetkan karena pada tahun ini Waduk Sentani akan dihubungkan dengan Waduk Bati," kata dia.
Sejak PDAM Tirta Karimun didirikan, jumlah pelanggan air bersih terus meningkat, dan pada 2017 bertambah sekitar 1.000 sambungan.
Indra Santo menjelaskan, total jumlah pelanggan, termasuk di luar Pulau Karimun Besar saat ini sebanyak 7.012 sambungan, termasuk di Pulau Karimun Besar sebanyak 4.835 sambungan, Kundur 863, Moro 912 dan Sawang Kundur Barat 402 sambungan.
Jika dibandingkan dari tahun ke tahun cenderung meningkat, antara lain pada 2014 sebanyak 5.890 sambungan, 2015 sebanyak 5.897 sambungan, 2016 sedikit menurun karena pemutusan yaitu 5.700 sambungan dan pada 2017 sebanyak 7.012 sambungan.
Dengan tarif baru tersebut, Indra Santo berharap PDAM dapat memperluas pelayanan air bersih, dan terpenting dapat menopang upaya PDAM untuk perusahaan daerah yang sehat dan bertumbuh dengan baik.
"Pada 2016 kami masih rugi dan masih dalam pembenahan, 2017 kami mulai untung meski relatif kecil, nanti akan diketahui dari hasil audit akuntan publik. Dan tahun ini, kami berharap keuntungan yang lebih besar," katanya.
Editor: Sri Muryono
Komentar