Bendungan Sei Gong selesai Agustus

id bendungan sei gong

Bendungan Sei Gong selesai Agustus

Menteri PUPR Basuki (kacamata hitam) saat meninjau pengerjaan bendungan Sei Gong di Kota Batam yang sudah berjalan 77,53 persen. (Antaranews Kepri/Messa Haris)

Walau pun tanah ini milik negara ada masyarakat yang berbudidaya, tapi karena tanah negara tidak boleh diganti rugi namun diberikan uang kerohiman tanaman,

Batam (Antaranews Kepri) - Progres pembangunan fisik bendungan Sei Gong Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau sudah 77,53 persen dan diprediksi selesai pada Agustus mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) Basuki Hadimuljono, di Batam, Jumat, mengatakan waduk tersebut mulai dikerjakan sejak November 2015 dan direncanakan kontrak pekerjaan selesai pada Desember mendatang.

"Sekarang tinggal tubuh bendungannya saja dan levelnya sudah enam meter dan nanti akan mencapai 12 meter," katanya. Pembangunan bendungan tersebut kata Basuki menelan biaya Rp238 miliar.

Basuki mengatakan Badan Pengusahaan (BP) Batam sudah mendapatkan data jumlah warga yang akan diberikan uang kerohiman bukan uang ganti rugi. Hal itu katanya sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2017 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Proyek Strategis Nasional.

"Walau pun tanah ini milik negara ada masyarakat yang berbudidaya, tapi karena tanah negara tidak boleh diganti rugi namun diberikan uang kerohiman tanaman," katanya. Provinsi Kepri kata Basuki sudah membuat peraturan gubernur (Pergub) untuk meneyelsaikan permasalahan persil tanah di Sei Gong.

Dia memperkirakan pembayaran akan selesai pada Maret ini. Basuki mengatakan karena Kota Batam merupakan kepulauan sehingga harus dibangun bendungan atau waduk untuk menampung air.

"Karena tidak semua area di Kota Batam memiliki muara sungai. Kalau tidak kita siapkan dari sekarang tahun 2022 Kota Batam akan kekurangan sumber air bersih," kata dia.

Setelah di Batam pembangunan bendungan direncanakan di Pulau Busung, Kabupaten Bintan.

Terlebih Presiden Joko Widodo sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) untuk membangun jembatan Batam-Bintan. "Kalau sudah dibangun jembatan Batam-Bintan pasti akan berkambang lagi tidak hanya di Batam," ujarnya.

Bendungan kata Basuki Sei Gong memiliki total daya tampung hingga 11 juta meter kubik total dengan luas genangannya 355 hektar. Sebelumnya Deputi IV BP Batam Eko Budi Soeprayitno, mengatakan ada sekitar 78 warga yang terkena dampak pembangunan bendungan Sei Gong.

Eko menambahkan dana kerohiman yang diberikan hanya berupa tanaman yang tumbuh dan bangunan di atas lahan di sekitar pembangunan waduk Sei Gong dan tidak ada ganti rugi untuk lahan.

Karena area tersebut masuk dalam aset milik negara. Menurut Eko hal itu sudah dibahas bersama Komisi I DPRD Provinsi Kepri dan sudah ditentukan jadwal untuk menyelesaikan permasalahan lahan di Sei Gong. Pihaknya berharap pemberian uang kerohiman selesai pada akhir Maret ini.(Antara)

Editor : Pradanna Putra

Pewarta :
Editor: Kepulauan Riau
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE