BI Kepri sita 200 lembar uang palsu

id uang palsu,bank indonesia

BI Kepri sita 200 lembar uang palsu

Petugas Bank Indonesia melakukan proses penyerahan uang kepada pihak perbankan untuk disalurkan jelang hari raya Idul Fitri 1439H. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Gusti mengatakan warga yang menemukan uang palsu harus melaporkan kepada pihak yang berwenang. Ketelitian warga akan mampu mengungkap kejahatan itu.
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau menyita 200 lembar uang palsu yang beredar di sejumlah daerah di wilayah tersebut pada Januari-Maret 2018.

Kepala Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra dihubungi Antara di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan uang palsu yang beredar tersebut pecahan kecil, dengan kualitas yang buruk.

"Sebenarnya tidak sulit membedakan uang palsu itu dengan yang asli karena kualitasnya buruk. Hanya butuh ketelitian sedikit dari masyarakat ketika melakukan transaksi, pasti dapat membedakannya," katanya.

Gusti mengatakan warga yang menemukan uang palsu harus melaporkan kepada pihak yang berwenang. Ketelitian warga akan mampu mengungkap kejahatan itu.

Sebaliknya, warga yang tidak teliti kemungkinan akan kesulitan mengungkap siapa yang memberikan uang palsu itu, karena dalam sehari melakukan sejumlah transaksi. Kondisi ini yang lebih buruk dapat terjadi ketika uang palsu yang diterima itu dipergunakan pula untuk bertransaksi.

"Pemegang uang palsu itu bertanggung jawab. Karena itu, sudah seharusnya warga menerapkan cara mudah yang kerap kami sosialisasikan untuk menghidari uang palsu yakni dilihat, diraba dan diterawang," kata Gusti.

Raizal mengimbau warga yang kerap melakukan transaksi tunai untuk lebih waspada. Ketika bertransaksi, terutama selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1439 H. Kebiasaan buruk mayoritas konsumen yakni menyimpan uang di saku atau di dompet sebelum memeriksa uang kembalian.

"Semestinya diperiksa uang kembalian tersebut, jangan langsung disimpan karena tidak menjamin uang itu asli. Paling tidak, ketelitian juga berbuah baik, jumlah uang kembalian sesuai dengan barang belanjaan," kata dia.

Ia mengatakan kebutuhan uang pecahan menjelang Idul Fitri 1439 H meningkat. Karena itu, ia juga mengingatkan pihak warga untuk menukarkan uang pecahan di tempat resmi yakni perbankan.

"Waspadai uang palsu yang diselipkan di uang pecahan yang ditukarkan di tempat yang tidak resmi. Sebaiknya tidak mengambil risiko itu," tuturnya.

Raizal juga mengingatkan pihak perbankan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjelang Idul Fitri 1439 H, salah satunya memastikan ATM tidak dalam kondisi kosong.

"Kalau ATM kosong bisa bermasalah karena kebutuhan masyarakat mendesak dan meningkat selama Ramadhan dan Idul Fitri," jelasnya. (Antara)

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE