Paglima TNI bakal terima gelar adat dari LAM Kepulauan Riau
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau akan memberikan gelar adat kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Ketua LAM Kepulauan Riau, Abdul Razak, tak menyebut lebih rinci bentuk gelar yang dimaksud, karena sedang dibahas bersama seluruh pengurus LAM. "Gelar itu rencananya diberikan Februari mendatang, mudah-mudahan tak ada hambatan," kata Razak usai rapat bersama Plt Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, di Gedung LAM, Tepi Laut, Tanjungpinang, Selasa (14/1).
Ia menyampaikan berbagai persiapan menjelang acara kini tengah dimatangkan seperti persiapan waktu, lokasi, berikut pakaian yang akan dikenakan panglima TNI saat menerima gelar adat itu nanti.
"Untuk pelaksanaan acara ini sendiri membutuhkan dana sekitar Rp280 juta. Kami berharap Pemprov Kepri dapat membantu penganggarannya," katanya.
Lebih lanjut, Razak menyatakan bahwa pemberian gelar adat terhadap Panglima TNI tersebut berdasarkan dua pertimbangan.
Pertama, kata dia, Tjahjanto dinilai sangat berjasa karena telah menjadikan Kepri sebagai pusat Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tepatnya di Pulau Dompak, Tanjungpinang. "Makogabwilhan hanya ada tiga di Indonesia, salah satunya di Kepri. Semua berkat kebijakan Pak Panglima TNI," ujarnya.
Kemudian jebolan Akademi Angkatan Udara pada 1986 itu, lanjutnya, menaruh perhatian penuh dalam menjaga pulau terluar Natuna, Kepri dari klaim negara asing maupun aktivitas pencurian ikan ilegal.
"Beliau telah menurunkan banyak kekuatan militer di tengah konflik antara Indonesia dan China di Laut Natuna Utara belakangan ini," sebut Razak.
Sementara, Isdianto menganggap pemberian gelar adat kepada Tjahjanto bukan hal yang berlebihan.
Ia katakan, berkat kesungguhan dan kerja keras Tjahjanto akhirnya Makogabwilhan I bisa berlokasi di Kepulauan Riau Hal ini tentunya akan berdampak terhadap pertahanan dan keamanan Kepulauan Riau ke depan.
"Dengan begitu semakin banyak investasi yang akan masuk ke Kepulauan Riau, karena sudah pasti aman dan nyaman dari segi hukum," imbuhnya.
Isdianto pun menegaskan Pemprov Kepri siap mengakomodir anggaran senilai Rp280 juta yang dibutuhkan LAM Kepri guna menyukseskan acara tersebut.
"Kebetulan besok malam panglima TNI akan berkunjung ke Tanjungpinang. Kami akan meminta kesediaan beliau untuk menerima gelar ini, bila perlu ukur baju sekalian," ucap Isdianto.
Ketua LAM Kepulauan Riau, Abdul Razak, tak menyebut lebih rinci bentuk gelar yang dimaksud, karena sedang dibahas bersama seluruh pengurus LAM. "Gelar itu rencananya diberikan Februari mendatang, mudah-mudahan tak ada hambatan," kata Razak usai rapat bersama Plt Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, di Gedung LAM, Tepi Laut, Tanjungpinang, Selasa (14/1).
Ia menyampaikan berbagai persiapan menjelang acara kini tengah dimatangkan seperti persiapan waktu, lokasi, berikut pakaian yang akan dikenakan panglima TNI saat menerima gelar adat itu nanti.
"Untuk pelaksanaan acara ini sendiri membutuhkan dana sekitar Rp280 juta. Kami berharap Pemprov Kepri dapat membantu penganggarannya," katanya.
Lebih lanjut, Razak menyatakan bahwa pemberian gelar adat terhadap Panglima TNI tersebut berdasarkan dua pertimbangan.
Pertama, kata dia, Tjahjanto dinilai sangat berjasa karena telah menjadikan Kepri sebagai pusat Markas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tepatnya di Pulau Dompak, Tanjungpinang. "Makogabwilhan hanya ada tiga di Indonesia, salah satunya di Kepri. Semua berkat kebijakan Pak Panglima TNI," ujarnya.
Kemudian jebolan Akademi Angkatan Udara pada 1986 itu, lanjutnya, menaruh perhatian penuh dalam menjaga pulau terluar Natuna, Kepri dari klaim negara asing maupun aktivitas pencurian ikan ilegal.
"Beliau telah menurunkan banyak kekuatan militer di tengah konflik antara Indonesia dan China di Laut Natuna Utara belakangan ini," sebut Razak.
Sementara, Isdianto menganggap pemberian gelar adat kepada Tjahjanto bukan hal yang berlebihan.
Ia katakan, berkat kesungguhan dan kerja keras Tjahjanto akhirnya Makogabwilhan I bisa berlokasi di Kepulauan Riau Hal ini tentunya akan berdampak terhadap pertahanan dan keamanan Kepulauan Riau ke depan.
"Dengan begitu semakin banyak investasi yang akan masuk ke Kepulauan Riau, karena sudah pasti aman dan nyaman dari segi hukum," imbuhnya.
Isdianto pun menegaskan Pemprov Kepri siap mengakomodir anggaran senilai Rp280 juta yang dibutuhkan LAM Kepri guna menyukseskan acara tersebut.
"Kebetulan besok malam panglima TNI akan berkunjung ke Tanjungpinang. Kami akan meminta kesediaan beliau untuk menerima gelar ini, bila perlu ukur baju sekalian," ucap Isdianto.
Komentar