Tanjungpinang (Antara Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Sani mengajak Pemerintah Kabupaten Karimun melaksanakan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) secara keroyokan.
"Kalau program itu dilaksanakan secara bersama-sama lebih efektif dan cepat. Manfaatnya pun dapat langsung dirasakan masyarakat kurang mampu," kata Sani di Tanjungpinang, Selasa.
Sani bersama sejumlah kepala dinas melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Durai dan Moro Senin (12/1). Saat mengunjungi kedua kecamatan itu Sani melihat sejumlah rumah tidak layak huni.
"Rumah-rumah di pelantar yang tidak layak huni harus diperbaiki," ujarnya.
Dia mengemukakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah RTLH di Kepri sekitar 32.000 unit. Pemerintah Kepri sudah merehabilitasi RTLH sebanyak 17.200 unit.
Selain Pemerintah Karimun, Sani juga mengajak pemerintah kabupaten dan kota lainnya untuk menangani permasalahan itu secara serius secara bersama-sama.
"Siapkan data yang lengkap agar proses rehabilitasi RTLH berjalan maksimal," katanya.
Pemerintah Kepri mengalokasikan dana rehabilitasi RTLH dalam setiap tahun. Namun jumlahnya terbatas, karena ada kegiatan lainnya yang juga penting untuk dilaksanakan.
"Program rehabilitasi RTLH ini dapat dilaksanakan secara maksimal jika dilaksanakan secara bersama-sama," ujarnya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Anggota Bawaslu Kepri dinonaktifkan akibat narkoba
Jumat, 26 April 2024 20:32 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
KPAI dorong pemerintah terbitkan regulasi blokir gim online tidak sesuai
Jumat, 26 April 2024 15:51 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Pemkab Natuna temui pengusaha untuk atasi masalah
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
Seorang pria meninggal dalam kebakaran rumah di Kalideres
Jumat, 26 April 2024 12:14 Wib
DPRD Kepri saran pusat izinkan daerah kelola sisa bijih bauksit
Jumat, 26 April 2024 7:45 Wib
Komentar