Bulog: Harga Beras di Lingga Potensial Naik

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Harga beras di Kabupaten Lingga,  Kepulauan Riau, potensial naik sebab pemerintah setempat belum mengajukan surat permintaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kurang mampu, kata Kepala Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Tanjungpinang Edi Hanif.

"Dalam lima bulan ini pemerintah Kabupaten Lingga belum mengajukan surat permintaan beras untuk keluarga kurang mampu kepada Bulog. Otomatis masyarakat memburu beras umum," tambahnya di Kantor Bulog Tanjungpinang, Selasa.

Selain berpotensi terjadi kenaikan harga beras, kata dia, kondisi yang lebih buruk dapat terjadi yakni terjadi kelangkaan beras. Persediaan beras yang tidak berimbang dengan permintaan masyarakat dapat menimbulkan kelangkaan beras.

Potensi terjadi kelangkaan beras cukup besar lantaran Lingga bukan daerah pertanian, penghasil beras. Selama ini, beras yang diperdagangkan di Lingga didistribusikan dari Tanjungpinang, Batam dan Jambi.

"Permintaan beras umum pasti meningkat karena masyarakat kurang mampu terpaksa membeli beras itu," ujarnya.

Dia menjelaskan berdasarkan data keluarga miskin Lingga membutuhkan beras raskin seberat 72.060 kg per bulan. Sampai sekarang beras itu masih disimpan di gudang Bulog di Dabo Sengkep, Lingga.

"Beras itu tidak dapat didistribusikan ke kelurahan karena belum ada permintaan dari pemerintah," katanya.

Edi mengemukakan pihaknya sudah menyurati Bupati Lingga agar membeli beras miskin untuk kepentingan masyarakat kurang mampu. Harga 1 kg beras miskin Rp1.600 per kg.

"Beras yang tersimpan di gudang tidak rusak, masih dalam kondisi baik, karena dilakukan perawatan secara rutin," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto