Perlu Ditetapkan Musim Tangkap Ikan

id Musim,Tangkap,Ikan,perikanan,kelautan,kepri

Perlu Ditetapkan Musim Tangkap Ikan

Beberapa jenis ikan tangkapan nelayan Kepri yang dijual pedagang di Pasar Puan Maimun, Tanjung Balai Karimun. (antarakepri.com/Rusdianto)

Di sejumlah negara maritim sudah menerapkan musim tangkap ikan untuk melestarikan dan menjaga populasi ikan. Di Indonesia belum diberlakukan kebijakan ini, padahal dibutuhkan
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pemerintah pusat hingga daerah perlu menetapkan musim tangkap ikan untuk melindungi ikan yang sedang bertelur.

"Di sejumlah negara maritim sudah menerapkan musim tangkap ikan untuk melestarikan dan menjaga populasi ikan. Di Indonesia belum diberlakukan kebijakan ini, padahal dibutuhkan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kelautan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) Ediwan di Tanjungpinang, Sabtu.

Dia mengatakan, musim tangkap ikan perlu diberlakukan untuk melindungi ikan yang sedang bertelur. Ikan tidak sepanjang masa bertelur.

"Tidak semua telur pula yang berhasil menetas. Artinya risiko ikan bertelur itu lebih besar," katanya.

Sektor perikanan juga dihadapkan dengan permasalahan nelayan yang suka menangkap ikan bertelur. Peminat ikan yang bertelur juga cukup banyak.

"Kalau tidak ada upaya melindungi ikan, bisa langka," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya pemerintah baru melindungi kepiting yang bertelur. Tujuannya, mencegah kelangkaan dan mengembangkan kepiting di Indonesia sebagai sumber daya kelautan terbesar di Asia.

"Seharusnya ikan juga dilindungi," katanya.

Dia berpendapat kesuburan laut juga harus dijaga. Sumber pangan yang dapat diandalkan pada saat ini hingga masa depan, khususnya di Kepri adalah makanan yang berasal dari laut.

Hal itu disebabkan daratan di Kepri, termasuk provinsi maritim lainnya, jauh lebih kecil dibanding lautan. Di Kepri, luas lautan mencapai 96 persen, sementara lahan di daratan semakin sedikit untuk usaha pertanian dan perkebunan.

"Sumber makanan yang harus dijaga adalah hewan yang hidup di lautan. Itu sumber protein," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE