Lantamal Tanjungpinang Tegah Kapal Bermuatan Bawang Impor

id Lantamal,IV,Tegah,Kapal,Bermuatan Bawang Impor,penyelundupan,tanjungpinang

Apabila diakumulasikan negara mengalami kerugian yang signifikan. Mereka sengaja berusaha menghindari pajak hanya demi keuntungan segelintir orang dan mengorbankan kepentingan umum
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Tim Western Fleet Quick Response Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (WFQR Lantamal) IV/Tanjungpinang menegah KM Rizky Indah yang mengangkut bawang merah dan buah-buahan ilegal asal Malaysia.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama S Irawan di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan KM Rizky Indah diamankan di Perairan Selat Dempo Pulau Galang Batam pada Senin (13/2).

"Penangkapan terhadap KM Rizky Indah bukan suatu kebetulan dikarenakan kapal tersebut telah menjadi target operasi dari Tim WFQR Lantamal IV karena disinyalir telah berulang kali melakukan tindakan ilegal berupa penyelundupan barang dari luar negeri," katanya.

KM Rizky Indah GT 21 berbendera Indonesia, dinakhodai AR bersama dua orang anak buah kapal. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, nakhoda kapal tersebut berlayar dari Batam dengan tujuan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.

Dari hasil pemeriksaan sementara Tim WFQR, kata dia KM Risky Indah bermuatan 600 karung atau lebih dari 15.000 kg bawang merah dan 50 karung buah-buahan yang berasal dari luar negeri tanpa dilengkapi dengan dokumen manifest muatan kapal.

"Surat Pemberitahuan Berlayar yang ditunjukkan oleh kapten kapal tidak sesuai," ujarnya.

Irawan menjelaskan modus yang digunakan oleh para pelaku sama dengan pelaku penyelundupan yang telah terlebih dulu ditangkap oleh Tim WFQR yakni bawang merah dan buah-buahan dari Malaysia dibawa masuk ke Batam dengan menggunakan kontainer secara ilegal.

Selanjutnya dengan memanfaatkan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi di perairan Kepri, mereka mencoba mencari kelengahan petugas untuk membawa barang selundupan ke berbagai daerah dengan menggunakan kapal berkapasitas kecil.

Negara dirugikan akibat aksi yang dilakukan oleh para penyelundup tersebut.

"Apabila diakumulasikan negara mengalami kerugian yang signifikan. Mereka sengaja berusaha menghindari pajak hanya demi keuntungan segelintir orang dan mengorbankan kepentingan umum," katanya.

Jika tidak diberantas, menurut dia kegiatan ini akan merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat lokal yang tentunya akan berimbas terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, TNI AL melalui Tim WFQR akan terus memburu para penyelundup barang dari luar negeri sampai ke akar-akarnya.

"Kami akan membongkar jaringan sindikat penyelundup barang ilegal ini, sebab mereka tidak mungkin bermain sendiri-sendiri. Tim WFQR Lantamal IV telah memiliki data dan informasi berkaitan dengan kegiatan mereka. Jalur-jalur titik kerawanan telah dipetakan, pelabuhan-pelabuhan rakyat yang selama ini dijadikan tempat bongkar muat telah didata," ungkap mantan Komandan Pasukan Katak itu. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE