Pemkab Undang Perusahaan Singapura Berinvestasi di Karimun

id Pemkab,Undang,Perusahaan,Singapura,investasi,Karimun

Pemkab Undang Perusahaan Singapura Berinvestasi di Karimun

Sekda Karimun Muhammad Firmansyah (2 kanan), Kepala BP FTZ Karimun Cendra Nawazir (2 kiri) dalam acara Business and Investment Forum Regency of Karimun di Hotel Pan Pacific Singapura, Kamis (27/4). Sebanyak 75 perusahaan Singapura hadir dalam acara p

Kami berterima kasih kepada Oiltanking dan KSS, dan dalam kesempatan ini akan berbagi mengenai keberhasilan selama beroperasi di Karimun, dan diharapkan menjadi bahan bagi investor dari Singapura yang berminat menanamkan modalnya di Karimun
Singapura (Antara Kepri) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, mengundang sejumlah perusahaan dari Singapura untuk berinvestasi, terutama di kawasan perdagangan bebas atau "free trade zone" (FTZ).

"Kami mengundang perusahan Singapura untuk berinvestasi di Karimun. Kami menjamin, mengusahakan, dan menyediakan kemudahan proses administrasi dan perizinan bagi perusahaan Singapura yang berencana menanamkan modal," kata Sekretaris Daerah Karimun Muhammad Firmansyah kepada puluhan pengusaha Singapura pada acara "Business and Investment Forum Regency of Karimun" di Hotel Pan Pacific, Singapura, Kamis.

Ia mengatakan, "Kami juga sudah menyediakan pelayanan perizinan terpadu satu pintu dengan sertifikat ISO-9001 tahun 2008."

Muhammad Firmansyah mengatakan, Kabupaten Karimun merupakan salah satu kawasan strategis di Indonesia, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 48 tahun 2007, telah ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas atau free trade zone (FTZ), khususnya pada sebagian wilayah Pulau Karimun Besar dan Pulau Karimun Anak dengan luas sekitar 9.666 hektare.

Wilayah Karimun, menurut Sekda, berada di perairan Selat Malaka, jalur perdagangan tersibuk di dunia, lalu lintas perdagangan global terutama jalur pelayaran kapal-kapal dari Asia Pasifik.

Sejak ditetapkan sebagai kawasan FTZ, Kabupaten Karimun yang memiliki 249 pulau dengan total luas daratan 7.894 kilometer persegi, berkembang cukup pesat dengan memberikan berbagai insentif dan kemudahan perizinan bagi investor.

"Jika pada awal FTZ berdiri, jumlah perusahaan hanya 9 dengan nilai investasi Rp882 miliar, maka saat ini sudah tumbuh menjadi 164 perusahaan dengan investasi mencapai Rp22,6 triliun," papar Sekda dalam acara yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya.

Firmansyah memaparkan, kondisi perekonomian Karimun juga cukup positif dengan pertumbuhan ekonomi 6,87 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, dan ada beberapa investor kunci dengan nilai investasi cukup tinggi, yaitu PT Saipem Indonesia Karimun Branch asal Italia, yang bergerak di bidang fabrikasi dan konstruksi migas, PT Oiltanking bidang penampungan minyak yang berasal dari Hamburg, Jerman, PT Karimun Sembawang Shipyard (KSS) bidang galangan kapal asal Singapura, PT Multi Ocean Shipyard (MOS), dan PT Karimun Marine Shipyard (KMS).

Kondisi tersebut, menurut dia memberikan gambaran bahwa Karimun cukup menarik dan menjanjikan, dan mendapat kepercayaan investor besar.

"Kami berterima kasih kepada Oiltanking dan KSS, dan dalam kesempatan ini akan berbagi mengenai keberhasilan selama beroperasi di Karimun, dan diharapkan menjadi bahan bagi investor dari Singapura yang berminat menanamkan modalnya di Karimun," tuturnya.

Dia menuturkan, Karimun masih sangat potensial untuk berinvestasi, antara sektor industri dan manufaktur dan saat ini terdapat beberapa proyek strategis, seperti Sememal Industrial Park, Pangke Industrial Park, Parit Benut Industrial Park, Payalabu Industrial Park, Teluk Mesodo Development Project.

Untuk investasi sektor jasa terdapat beberapa kawasan investasi strategis seperti Pongkar Resort, Pelawan Resort, Karimun Golf Club dan wisata Gunung Jantan.

Sedangkan di luar FTZ, investasi yang cukup potensial untuk dikembangkan, dan telah diusulkan ke pusat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Pulau Asam, Pulau Mudu, Pulau Tambelas, Pulau Parit, Pulau Tulang, Pulau Lumut, Pulau Papan, Pulau Durian Kecil serta Selat Beliah di Pulau kundur, yang potensial jadi pusat industri, perdagangan, jasa dan pariwisata.

"Kami juga sedang merencanakan kota pelabuhan baru di Coastal Area Tanjung Balai Karimun yang terintegrasi dengan terminal feri internasional, pusat bisnis dan pariwisata, aktivitas sosial yang dikembangkan oleh Panbil Group Indonesia," ujar Firmansyah.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya juga mengajak pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Karimun yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

Ngurah Swajaya menambahkan, pengembangkan investasi di Karimun difokuskan pada terminal minyak, galangan kapal atau shipyard dan manufaktur.

"Saya mengajak perusahaan di Singapura untuk tumbuh bersama di Karimun," kata dia.

Acara yang digagas Badan Pengusahaan FTZ Karimun ini juga dihadiri Ketua Kadin Komite Singapura Michael Gautama, pimpinan PT Oiltanking, PT KSS.

Turut hadir Kepala BP FTZ Karimun Cendra Nawazir dan jajaran, Kepala Dinas Perdagangan Karimun Muhammad Yosli, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karimun Sularno dan Asisten III Setkab Karimun Hurnaini. (Antara)

Editor: A Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE