Media di Kepri Massif Lawan Berita Hoax

id Media di Kepri Massif Lawan Berita Hoax, Kadis Infokom Kepri Guntur Sakti

Media di Kepri Massif Lawan Berita Hoax

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kepri Guntur Sakti (Niko)

Kami mendukung pendirian komunitas antihoax. Ini gebrakan yang baik
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kampanye melawan informasi dan berita hoax di Provinsi Kepulauan Riau lebih gencar dilakukan oleh media massa dibanding pemerintah, kata Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi setempat, Guntur Sakti.

"Ini yang menarik, Kepri tidak seperti wilayah lainnya. Kampanye lawan berita dan informasi hoax justru muncul dari kalangan media massa," ujar Guntur di Tanjungpinang, Kepri, Jumat.

Guntur memberi apresiasi media massa di Kepri yang sampai sekarang tetap berkomitmen melawan berita dan informasi hoax atau palsu. Bahkan sejumlah jurnalis membentuk komunitas antihoax.

"Kami mendukung pendirian komunitas antihoax. Ini gebrakan yang baik," ujarnya.

Menurut dia, penyebaran informasi dan berita hoax di dunia maya sulit dicegah. Melawannya hanya dapat dilakukan dengan cara-cara cerdas.

Jurnalis dinilai sebagai pihak yang tepat melawan informasi dan berita hoax, karena memiliki kapasitas untuk memberi pencerahan informasi dan berita yang benar kepada masyarakat.

"Mereka kaum intelektual, yang sehari-hari bekerja mencari, mengumpulkan data dan informasi, kemudian mengolahnya menjadi berita sehingga memiliki kapasitas untuk melawan informasi hoax," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Pemkot Batam itu.  
   
Masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi berita dan informasi yang menyebar, karena belum tentu benarannya.

Penerima berita dan informasi sebaiknya tidak serta-merta menyebarkan kembali kepada rekan-rekannya yang lain.

Ia mengingatkan, penyebaran informasi dan berita fitnah dapat dikenakan sanksi pidana. Karena itu, penerima informasi dan berita harus lebih cermat dan bijak dalam mencerna dan menyebarkannya kembali.

"Informasi dan berita yang tidak benar sebaiknya tidak disebar. Lebih baik menahan diri daripada menjadi bagian orang yang menyesatkan masyarakat," ujarnya.(Antara)

Editor: Jannatun Naim 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE