Lingga (ANTARA) - Selain beberapa barang kebutuhan yang diprediksi akan naik, puluhan buruh Pelabuhan Dabosingkep dan tukang becak yang biasa beroperasi di wilayah tersebut juga terpaksa harus menganggur dan kehilangan pekerjaan, akibat kapal motor dari Jambi yang tidak beroperasi.
"Ini sudah hampir satu bulan, kami menganggur pak karena satu-satunya pemasukan yang rutin itu, kalau ada kapal dari Jambi," kata Lago salah satu buruh pelabuhan di Pelabuhan Dabosingkep, kepada Antara, Senin.
Dengan tidak masuknya kapal yang biasa berangkat dan datang ke Jambi tersebut, juga memberikan dampak bagi tukang becak yang biasa mengangkut barang dan mengantarkan barang-barang yang akan dibawa ke Jambi maupun yang datang dari Jambi.
"Kami pasti terdampak, dan kami berharap adalah solusi dari pemerintah, karena ini sudah berjalan puluhan tahun, kalau kapal roro itu tidak gunakan jasa kami sudah ada truk-truk yang mengangkut," sebut Yudi salah satu tukang becak di Dabo.
Hal tersebut mendapat respon dari Wakil Bupati Lingga, sampai hari ini pihaknya terus berupaya menghubungi pihak-pihak terkait, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah Tanjung Jabung Timur, dan Barat agar mendapat bersama-sama membantu menyelesaikan persoalan yang ada.
"Tentu kita prihatin, tapi kami sendiri punya kewenangan yang terbatas, karena ini ranahnya kementerian perhubungan melalui syahbandar," sebutnya.
Hari ini, Pelabuhan Dabo yang biasanya terlihat begitu ramai aktifitas pengangkutan barang terlihat begitu sepi dalam beberapa pekan terakhir, bahkan warung-warung dilokasi tersebut saat ini terpaksa tutup untuk sementara waktu karena minimnya pembeli dan aktifitas ditempat tersebut yang berkurang.
Komentar