Batam (ANTARA) - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta pemerintah dan aparat terkait terus mengamankan kegiatan hulu migas di sekitar Laut Natuna Provinsi Kepulauan Riau, agar tidak terjadi gangguan dalam industri migas.
"Agar perusahaan dalam menjalankan kegiatan hulu migas menjadi tenang," kata Komaidi Notonegoro dalam webinar bersama SKK Migas yang disaksikan di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Jangan sampai konflik beberapa negara di Laut China Selatan mengganggu kegiatan hulu migas di sekitar Laut Natuna.
Menurut dia, kegiatan hulu migas sangat penting bagi perekonomian Indonesia, karena masih menjadi sumber penerimaan APBN terbesar.
Tidak hanya untuk APBN, sektor hulu migas juga memberikan peranan bagi perekonomian daerah setempat. Salah satunya melalui dana bagi hasil antara pemerin`tah pusat, provvinsi dan kabupaten kota.
Karenanya ia berharap pihak keamanan terus dapat melakukan pengamanan di sektor strategis itu.
Dalam webinar yang sama, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus juga berharap tidak ada gangguan dalam kegiatan sektor hulu migas di sekitar Natuna dan Kepulauan Anambas.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak keamanan," kata dia.
Dan sampai sekarang, kata dia, relatif tidak pernah ada gangguan dalam kegiatan di wilayah Provinsi Kepri itu.
Menurut dia, faktor keamanan dan kenyamanan dalam usaha hulu migas memiliki risiko yang harus terus dikawal, demi kemudahakan pelaksanaan kegiatan.
Selain itu ia mengatakan pihaknya juga menjaga interaksi dengan masyarakat tempatan dan melakukan edukasi dan memberikan kontribusi positif bagi daerah.
Perusahaan sektor hulu migas juga memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat Kepri, di antaranya sejumlah taman dan ruang pendidikan.
Di Kepri terdapat 10 kontraktor kontrak kerja sama yang beroperasi, tujuh di antaranya sudah tahap ekploitasi, dan tiga lainnya masih eksplorasi. KKKS yang sudah eksploitasi adalah Medco E&P Natuna, Premier Oil Natuna Sea B V, Star Energy (Kakap) Ltd, TAC Pertamina-PT PAN, AWE Northwest Natuna B V, dan Conrad Petroleum West Natuna Exploration Ltd. Sedang yang KKS yang eksplorasi yaitu Medco Energy Natuna Timur, Oremier Oil Tuna B V, Kufpec Indonesia (Anambas) B V.
Berita Terkait
Pemkab Natuna usulkan ranperda pembentukan dua kecamatan baru
Jumat, 26 April 2024 15:19 Wib
Pemkab Natuna temui pengusaha untuk atasi masalah
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Belasan roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara
Kamis, 25 April 2024 8:10 Wib
Liga Inggris, Liverpool gagal kejar Arsenal
Kamis, 25 April 2024 7:36 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Komentar