Paguyuban Tandem Bintan panen jagung perdana

id Paguyuban TANDEM Bintan, panen perdana jagung

Paguyuban Tandem Bintan panen jagung perdana

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kepri, Khazalik, yang juga mantan Bupati Bintan, memanen pagung di lokasi pertanian yang dikelola Muhamad Nasrullah di Kecamatan Seri Koala Lobam, Bintan (Nikolas Panama)

"Ini adalah pengalaman pertama saya berhasil memanen jagung. Sebelumnya saya hanya bertani sayur-mayur, dengan hasil yang minim, karena pekerjaan utama saya sebagai guru mengaji. Hasil pertanian jagung ini sungguh membantu keluarga kami," kata dia.

Bintan (ANTARA) -
Paguyuban Tani Desa Mandiri (Tandem) panen jagung perdana di Kampung Pelita Baru Desa Kuala Sempang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.


Muhammad Nasrullah, petani Paguyuban Tandem, di Kampung Pelita Baru Desa Kuala Sempang, Ahad, mengatakan sebanyak empat ton jagung dihasilkan dalam panen perdana di lahan seluas setengah hektare.

Jagung yang dipanen itu dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.

"Jagung yang diproduksi dari pertanian kami ini sangat membantu pendapatan keluarga," katanya.

Nasrullah mengatakan keberhasilan Petani Paguyuban Tandem tidak lepas dari

bantuan dari Pemerintah Bintan, yang disalurkan melalui dana aspirasi anggota DPRD Bintan, Mirwan.

Dinas Pertanian juga memberikan bantuan berupa alat pertanian, bibit, pestisida, dan pupuk agar petani produktif.

Dari 25 petani yang tergabung dalam paguyuban itu, baru Nasrullah yang melakukan panen perdana. Hal itu disebabkan ia lebih dahulu mengolah lahan, yang sebelum tidak produktif, menjadi lahan pertanian.

Nasrullah sendiri awalnya bukan berprofesi sebagai petani, melainkan guru mengaji di masjid. Namun ia suka bercocok tanam.

Melalui paguyuban itu, dan bantuan yang diberikan legislator dan pemerintah, membuatnya berhasil menanam jagung hingga panen. Dalam kurun waktu 3 bulan 10 hari, tanaman jagung yang subuh di atas lahan yang dikelolanya, panen.

Ia berharap dukungan dan binaan dari pemerintah terus dilakukan.

"Ini adalah pengalaman pertama saya berhasil memanen jagung. Sebelumnya saya hanya bertani sayur-mayur, dengan hasil yang minim, karena pekerjaan utama saya sebagai guru mengaji. Hasil pertanian jagung ini sungguh membantu keluarga kami," kata dia.

Anggota DPRD Kepri Khazalik, yang juga mantan Bupati Bintan mengatakan dari hasil yang dicapai Paguyuban Tandem, membuktikan Bintan menjadi daerah penghasil jagung.

Bila satu orang petani berhasil memproduksi empat ton per 0,5 hektare, maka diperkirakan Paguyuban Tandem dapat memproduksi sekitar 150 ton dalam tiga bulan.

Estimasi produksi jagung itu berdasarkan jumlah anggota paguyuban dan luas lahan yang dikelola. Setiap anggota Paguyuban Tandem mengelola 0,5-1 hektare lahan pertanian jagung. Seluruh lahan pertanian yang dikelola produktif, dan dalam waktu dekat akan dilakukan panen.

"Panen jagung ini tidak bersamaan, waktu waktu pengelolaannya berbeda. Pak Nasrullah lebih dahulu memanen jagung yang besar dan berkualitas. Kami harapkan, petani lainnya juga mendapatkan hasil yang sama," kata dia.

Khazalik memberi apresiasi kepada petani yang gigih bertani jagung. Usaha yang gigih ini, menurut dia sebagai modal menuju kesuksesan.

"Jagung yang diproduksi dari keringat para petani ini bagian dari program ketahanan pangan, yang perlu didukung pemerintah. Kami akan mendorong mendorong pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk terus memperhatikan para petani lokal melalui program pertanian," ucapnya.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE