Penuhi kebutuhan Idul Adha, Tanjungpinang datangkan 137 ekor sapi dari Natuna dan Anambas

id Kebutuhan hewan kurban,pmk

Penuhi kebutuhan Idul Adha, Tanjungpinang datangkan 137 ekor sapi dari Natuna dan Anambas

Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Raden Nurcahyo Nugroho. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Raden Nurcahyo Nugroho menyebut sebanyak 137 ekor sapi dari Pulau Natuna dan Anambas didatangkan ke daerah itu untuk kebutuhan kurban hari raya Idul Adha 2022.

"Rencana tiba di Tanjungpinang, Kamis (9/6). Sebanyak 121 ekor sapi dari Natuna, dan 26 ekor dari Anambas, melalui jalur laut," kata Raden di Tanjungpinang, Rabu.

Sebelumnya, kata Raden, pada tanggal 11 Mei 2022, Tanjungpinang telah mendatangkan 40 ekor sapi 50 ekor kambing dari Natuna. Selanjutnya tanggal 1 Juni 2022, ada 20 ekor sapi lagi masuk dari Anambas.

Baca juga:
Cegah PMK masuk ke Kepri, Karantina Pertanian awasi pelabuhan rakyat

Pemprov Kepri pastikan belum ada kasus PMK


Seluruh hewan ternak tersebut sudah menjalani masa karantina 14 hari di daerah asal, lalu setelah sampai di tempat tujuan kembali diperiksa dan monitoring selama 14 hari oleh Balai Karantina Pertanian dan Dinas Pertanian Pangan, dan Perikanan Kota Tanjungpinang.

"Semuanya sehat dan tak ditemukan penyakit mulut dan kuku (PMK)," ujar Raden.

Raden menyebut dua pulau yang juga berada di wilayah Kepri itu memang memiliki populasi sapi yang cukup diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di kabupaten/kota setempat, salah satunya di Tanjungpinang.

Raden mendorong dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK), ke depan budidaya sapi lokal makin dikuatkan untuk memenuhi pasokan dalam daerah. Mengingat selama ini khusus Tanjungpinang, dan Kepri pada umumnya sangat bergantung dengan kedatangan sapi dari provinsi lain.

"Kita sangat tergantung dengan sapi dari daerah lain, sementara sebagian daerah saat ini tertular wabah PMK," ujar Raden.

Lebih lanjut Raden menyampaikan Pemprov Kepri bersama Satgas PMK setempat sudah mengajukan ke Kementerian Pertanian terkait kemudahan mendatangkan sapi dari daerah lain yang belum tertular PMK, seperti Lampung.

Baca juga:
Potensi ekonomi dari aktivitas kurban di Batam mencapai Rp120 miliar

Kebutuhan sapi kurban Kota Batam dipasok dari Natuna


Bahkan Pemprov Kepri, Satgas PMK, dan Kementerian Pertanian sudah menggelar pembahasan di Jakarta terkait upaya yang akan dilakukan agar PMK tetap dapat dicegah dan sapi bisa diambil dari daerah zona hijau atau tak ada kasus PMK.

"Pak Gubernur Kepri Ansar Ahmad minta sapi langsung dikapalkan dari tempat asal menuju daerah tujuan guna memenuhi kebutuhan di sini," ucap Ansar.

Raden menyebut usulan tersebut masih menunggu keputusan resmi dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE