Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia membutuhkan ribuan dokter spesialis karena kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh fasilitas pelayanan kesesehatan di seluruh Tanah Air.
"Dokter spesialis kita kurangnya masih ribuan, terutama dokter-dokter di daerah-daerah, di luar Jawa," ujar dia di Gedung PBNU di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan krisis dokter spesialis ini tidak cukup mampu untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.
Namun, ia tidak menyebut secara rinci berapa kebutuhan dokter spesialis itu.
Dalam upaya pemenuhan kekurangan, Kemenkes melakukan sejumlah akselerasi seperti pemberian beasiswa bagi 2.500 dokter hingga keterjangkauan biaya pendidikan.
"Mulai dari bentuk pendidikan, biar lebih murah, bisa lebih diakses oleh seluruh masyarakat," kata dia.
Berdasarkan data WHO, rasio kebutuhan dokter untuk warga negara Indonesia 1:1.000, sedangkan rasio untuk negara maju 3:1.000 dokter, bahkan beberapa negara berupaya mencapai rasio 5:1.000 dokter.
Di Indonesia, kata dia, rumah sakit terutama yang berada di luar Pulau Jawa kekurangan dokter spesialis. Seharusnya satu RSUD minimal memiliki tujuh dokter spesialis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes sebut Indonesia butuh ribuan dokter spesialis
Berita Terkait
Pemkot Depok siapkan 10 liang lahat korban kecelakaan bus
Minggu, 12 Mei 2024 14:05 Wib
Kemenkes berikan beasiswa kedokteran untuk anak asli Natuna Kepri
Jumat, 10 Mei 2024 19:02 Wib
Pemkab Natuna berikan fasilitas mobil untuk dokter spesialis di RSUD
Kamis, 2 Mei 2024 17:24 Wib
Penyidik KPK panggil perwakilan dari tiga perusahaan terkait korupsi APD di Kemenkes
Senin, 22 April 2024 17:31 Wib
Dokter meluruskan mitos mengenai paru-paru basah
Kamis, 18 April 2024 12:48 Wib
KPK periksa anggota DPR RI Ihsan Yunus
Kamis, 18 April 2024 12:27 Wib
Menhub sebut kecelakaan di Tol Cikampek akibat pengemudi tidak taat aturan
Senin, 8 April 2024 12:14 Wib
KPK panggil Fadel Muhammad
Selasa, 19 Maret 2024 13:01 Wib
Komentar