Tanjungpinang (ANTARA) - Perayaan Imlek tahun 2023 merupakan momentum untuk membangkitkan perekonomian, kata tokoh etnis Tionghoa Provinsi Kepulauan Riau, Bobby Jayanto.
"Selama sekitar setahun pemerintah dan masyarakat sudah berupaya memulihkan perekonomian yang anjlok akibat pandemi COVID-19. Sekarang saatnya bangkit," kata Ketua Dewan Kehormatan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Provinsi Kepulauan Riau itu di Tanjungpinang, Senin.
Bagi masyarakat etnis Tionghoa, kata dia tahun 2023 merupakan Tahun Kelinci Air. Imlek dalam Tahun Kelinci Air dipercayai sebagai simbol kemakmuran dan kedamaian.
Baca juga:
Dinas Damkar Natuna tangani tiga kebakaran lahan dalam dua hari
Dinas ESDM Kepri targetkan enam pulau terlistriki 24 jam pada 2023
"Tahun ini, kegiatan usaha dipercayai meningkat namun harus dilakukan secara cerdas, seperti watak kelinci yang cerdas dan sangat berhati-hati," ucapnya.
Anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Tanjungpinang itu mengatakan kegiatan usaha harus diimbangi dengan kemudahan mendapatkan ijin dalam berinvestasi. Sampai sekarang, birokrasi perijinan investasi belum sederhana, dan masih sulit diperoleh para pengusaha.
"Perekonomian akan sulit bangkit bila pengusaha kesulitan mendapatkan ijin. Mereka akan menggeser modal usahanya ke tempat lain," tuturnya.
Tahun Kelinci Air juga dapat dimaknai sebagai tahun yang harus berhemat. Uang dipergunakan untuk hal-hal yang penting.
"Sebaiknya tidak berfoya-foya," katanya.
Tokoh Etnis Tionghoa lainnya, Rudy Chua, mengatakan, kondisi perekonomian 2023 masih dibayangi krisis energi sebagai dampak perang Ukraina - Rusia sehingga hampir semua negara mengalami perlambatan pertumbuhan, inflasi meningkat tajam, suku bunga naik untuk menekan inflasi dan semua ini mengakibatkan pesimistis terhadap kondisi 2023.
Baca juga:
Beli BBM Solar di Batam mulai gunakan Fuel Card 3.0
Pemkot Batam percepat pembangunan infrastruktur pulau penyangga
Anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Kepri itu merasa yakin sebagian pebisnis masih melihat dan menunggu perkembangan ekonomi dunia maupun perpolitikan nasional walaupun pada umumnya semua mengambil sikap optimisme terhadap percaturan politik nasional sehingga yang masih menjadi kekhawatiran pengusaha adalah perkembangan peperangan Ukraina - Rusia apakah akan meluas atau bisa berhenti.
Apalagi Indonesia secara khusus akan diramaikan gonjang ganjing instabilitas politik akibat menjelang pemilu. Para usahawan yang ingin bertahan harus gigih dan lincah untuk melihat peluang.
"Ini sesuai dengan karakter kelinci yang lincah dan gesit, tetapi perlu diingat kelinci juga makhluk yang rentan dan lemah, malahan kelinci yang terlalu dijaga bisa mati karena 'dikagetin'," ujarnya.
Baca juga:
BPOM Batam terbitkan mitigasi penggunaan nitrogen cair kepada pedagang
20 pangkalan gas elpiji 3 kg di Batam uji coba pembelian menggunakan KTP
Kajati Kepri kumpulkan dukungan terbanyak sebagai calon anggota DPD RI
Lion Air layani penerbangan umrah Batam tujuan Madinah
Berita Terkait
PT Timah gencarkan layanan kesehatan hingga ke desa terpencil di Kepri
Minggu, 19 Mei 2024 10:59 Wib
Satu calon haji Indragiri Hilir gagal jantung di rawat di RSBP Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18 Wib
Bupati Siak paparkan potensi peluang investasi di Batam
Sabtu, 18 Mei 2024 19:52 Wib
PPIH sebut JCH lansia Embarkasi Batam duduk di kelas bisnis
Sabtu, 18 Mei 2024 17:38 Wib
Pemkot Batam uji coba parkir berlangganan untuk upaya peningkatkan PAD
Sabtu, 18 Mei 2024 15:34 Wib
Kemenkumham Kepri siap bangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:50 Wib
Pemkab Natuna berikan alat bantu fisik kepada para penyandang disabilitas
Sabtu, 18 Mei 2024 10:33 Wib
3 calhaj Embarkasi Batam sembuh dan tunggu jadwal keberangkatan
Sabtu, 18 Mei 2024 8:34 Wib
Komentar