Batam (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin berharap, banyak pelajar di daerah setempat mengikuti beasiswa kuliah di Tiongkok.
"Saya kira banyak siswa yang mau ke sana, karena ilmu-ilmu di sana terutama ilmu kesehatan di China itu banyak. China jadi negara maju, masuk dalam empat negara maju di dunia," kata dia di Batam, Kamis.
Ia mendorong Pemprov Kepri memberikan beasiswa dalam bentuk uang saku harian mahasiswa setiap bulan.
Dia menjelaskan dalam program beasiswa kuliah di Tiongkok, biaya asrama dan perkuliahan mahasiswa ditanggung pihak yayasan.
"Saya mendorong agar Pemprov Kepri ini bisa memberikan beasiswa, karena tidak mahal cuma Rp1,8 juta setiap bulannya bagi siswa-siswi yang ingin kuliah di Tiongkok. Itu hanya berbentuk uang makan saja, terkait yang lain gratis seperti asrama, biaya pendidikan free (gratis, red.)," ujar dia.
Dengan adanya program beasiswa kuliah tersebut, pihaknya optimistis lulusan dari Tiongkok akan diserap oleh sejumlah perusahaan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kepri.
"Ini yang akan didorong. Dan saya yakin bagi anaknya yang ingin berkuliah dan orang tuanya yang memang pendidikan anaknya berhasil, maka mereka akan antusias menyambut hal ini," ujar dia.
Adapun dua skema yang diusulkan Wahyu untuk mendorong Pemprov Kepri dalam memberikan keringanan bagi pelajar yang ingin mengikuti program beasiswa kuliah di Tiongkok di antaranya beasiswa hibah dalam bentuk uang saku serta dalam bentuk pinjaman.
"Jadi yang pertama itu ada beasiswa hibah, langsung diberikan begitu saja. Kemudian dalam bentuk pinjaman, jadi Pemprov Kepri beri pinjaman kepada wali murid yang anaknya ingin kuliah kesana, atau kuliah di tempat lain, silakan dipinjam. Dengan pengembalian tanpa bunga," kata dia.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menghadirkan program beasiswa kuliah ke Tiongkok bagi siswa dan siswi di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kepri Nor Muhammad mengatakan program tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Pemprov Kepri bekerja sama dengan Anak Negeri Cinta Pendidikan dan Yayasan Pendidikan Internasional.
"Yang gratis itu adalah biaya kuliah dan asrama. Tapi kalau biaya makan tetap ditanggung orang tua, dengan biaya transportasi dan kesehatan sampai ke Tiongkok," katanya.
Komentar