Rayakan Hari Laut Sedunia di Batam, Menteri Trenggono doakan laut Indonesia sehat dan terjaga

id Hari laut sedunia, world oceans day, sakti wahyu trenggono, menteri KP,Menteri trenggono, wod, hari laut, sidak kkp, kkp

Rayakan Hari Laut Sedunia di Batam, Menteri Trenggono doakan laut Indonesia sehat dan terjaga

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (ketiga kiri) memperlihatkan ikan salem impor saat penyegelan di Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (8/6/2023). Dari hasil pengawasan dan penindakan pelanggaran di wilayah Kepulauan Riau, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel lahan proyek reklamasi seluas 3.000 meter persegi milik PT Bangun Manorah Indonesia yang tidak memiliki izin reklamasi serta melakukan penghentian sementara penjualan sebanyak 20 ton ikan salem impor di gudang PT D karena beredar tidak sesuai dengan peruntukan. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/foc.

Batam (ANTARA) -
Menteri Trenggono merayakan "World Oceans Day" (WOD) atau Hari Laut Sedunia dengan menindaklanjuti pencemaran limbah hingga menyegel ikan salem impor asal China di Batam. Ia berharap kesehatan laut Indonesia terus terjaga hingga masa mendatang. 

"Laut sehat, laut terjaga, dan laut untuk kehidupan umat manusia ke depan," ujar Trenggono usai melakukan penyegelan ikan salem impor di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
 
Menteri Trenggono meninjau lokasi pencemaran di Perairan Tanjun Bemban, Kota Batam, berwarna hitam yang ditemukan berceceran di pantai dan menempel di bebatuan. Diduga, material tersebut terbawa arus dari tengah lautan yang berasal dari limbah palka kapal.

Selain temuan ini, Menteri Trenggono sudah beberapa kali menerima keluhan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengenai pencemaran di wilayahnya.

Limbah tersebut berwarna hitam padat dan berpasir menyerupai aspal yang berasal dari endapan minyak atau oli kapal.
 
"Minyak, oli yang dipakai kapal. Endapan minyak kan jadi seperti ini. Kemudian bercampur. Kan kalau bercampur dengan pasir ya seperti ini. Jadi seperti adonan," jelasnya.

Ia mengatakan, Kepulauan Riau menjadi lokasi pembuangan limbah kapal karena perairan di kepulauan ini merupakan lokasi bermuara kapal-kapal besar serta berdekatan dengan negara Singapura yang merupakan hub atau simpul jaringan transportasi menuju negara-negara lain.
 
"Karena hub itu tadi, jadi kita mau tidak mau terdampak. Kebetulan ini kan dekat dengan Singapura," tambahnya.
 
Pihaknya pun telah mengumpulkan bahan (cemaran) dan keterangan pengambilan gambar, sampel air laut dan padatan untuk langkah tindak lanjut. Serta melengkapi teknologi pemantauan termasuk pemantauan bawah air menggunakan drone bawah air serta satelit nano yang ditargetkan selesai pada 2024.
 
Hal lain yang dilakukan adalah memfasilitasi peralihan perizinan empat kapal ikan izin daerah (30 gross ton/GT) yang beroperasi di atas 12 mil laut.
 
Ia mengatakan pihaknya juga menindak wilayah reklamasi tak berizin di kawasan Teluk Tering, Kota Batam, seluas 3.000 meter persegi dan meminta pemilik untuk mengurus Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) sebagai izin dasar melakukan kegiatan menetap di ruang laut, termasuk kegiatan reklamasi.
 
"Apa yang kita lakukan ini demi kepentingan ekologi agar kita tetap bisa menjaga laut tetap sehat dan baik," katanya..
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Trenggono doakan laut Indonesia sehat dan terjaga

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE