"Laut sehat, laut terjaga, dan laut untuk kehidupan umat manusia ke depan," ujar Trenggono usai melakukan penyegelan ikan salem impor di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Selain temuan ini, Menteri Trenggono sudah beberapa kali menerima keluhan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengenai pencemaran di wilayahnya.
Limbah tersebut berwarna hitam padat dan berpasir menyerupai aspal yang berasal dari endapan minyak atau oli kapal.
"Minyak, oli yang dipakai kapal. Endapan minyak kan jadi seperti ini. Kemudian bercampur. Kan kalau bercampur dengan pasir ya seperti ini. Jadi seperti adonan," jelasnya.
Ia mengatakan, Kepulauan Riau menjadi lokasi pembuangan limbah kapal karena perairan di kepulauan ini merupakan lokasi bermuara kapal-kapal besar serta berdekatan dengan negara Singapura yang merupakan hub atau simpul jaringan transportasi menuju negara-negara lain.
"Karena hub itu tadi, jadi kita mau tidak mau terdampak. Kebetulan ini kan dekat dengan Singapura," tambahnya.
Pihaknya pun telah mengumpulkan bahan (cemaran) dan keterangan pengambilan gambar, sampel air laut dan padatan untuk langkah tindak lanjut. Serta melengkapi teknologi pemantauan termasuk pemantauan bawah air menggunakan drone bawah air serta satelit nano yang ditargetkan selesai pada 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Trenggono doakan laut Indonesia sehat dan terjaga
Komentar