Padang (ANTARA) -
Pabrik Indarung I di Sumatera Barat yang telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54/M/2023 pada 27 Februari 2023 diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.
"Kawasan ini tidak boleh berhenti hanya sebagai objek cagar budaya saja. Harus didukung dengan aktivitas budaya dari anak nagari agar lebih hidup dan terpelihara sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Direktur Indarung Herritage Society (IHS) di sela pelaksanaan Alek Nagari (pesta rakyat) Lubuk Kilangan di kawasan Pabrik Indarung I, Rabu.
Menurut dia, dari segi sejarah, Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang didirikan pada 18 Maret 1910. Satu fasilitas penunjang pabrik ini adalah PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908 yang menjadi sumber energi untuk pabrik. Dulunya sebelum dinasionalisasi, pabrik ini bernama NV Nederlands Indische Portland Cement.
Dari segi budaya, masyarakat di sekitar Kecamatan Lubuk Kilangan, tempat pabrik itu berdiri memiliki kearifan lokal yang bisa mendukung aktivitas budaya pada kawasan cagar budaya itu.
Kegiatan budaya dan kesenian lain termasuk kontemporer juga berpeluang digelar di lokasi yang memiliki suasana herritage yang sudah sangat mendukung tersebut.
Aidil menyebut agenda Alek Nagari Lubuk Kilangan yang digelar hari itu, juga sebagai salah satu upaya "menghidupkan" kawasan cagar budaya nasional Pabrik Indarung I tersebut.
Dalam Alek Nagari itu digelar beragam kesenian daerah, termasuk budaya marandang dan malamang untuk menyambut tamu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indarung I diproyeksikan jadi destinasi wisata sejarah dan budaya
Komentar