Batam (ANTARA) - Rencana pembangunan proyek transportasi berupa Light Rapid Transit (LRT) di Kota Batam memasuki tahap studi kelayakan.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan studi kelayakan dilakukan oleh konsorsium dari STRIDES, Singapura.
"Jadi saat ini masih menunggu hasil dari tim studi kelayakan," kata Ariastuty, dalam keterangan yang diterima Selasa.
Ia mengatakan BP Batam akan menunggu pemaparan dari studi tersebut, yang hasil akhirnya berupa kelayakan finansial, teknis, dan lingkungan.
"Target pemaparannya akhir bulan ini. Atau di bulan depan, setelah tanggal 28 September ini," katanya.
Ia menambahkan, setelah studi kelayakan selesai, BP Batam akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen dari studi kelayakan yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dokumen lelang.
Sebagaimana diketahui, pembangunan LRT ini diinisiasi oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Pembangunan LRT ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan dan menjadikan Batam kota yang modern.
Sebab, jika pembangunan jalan hingga lima lajur saat ini tidak diimbangi dengan transportasi massal, akan berdampak pada kemacetan dalam beberapa tahun kedepannya.
Berita Terkait
3 calhaj Embarkasi Batam sembuh dan tunggu jadwal keberangkatan
Sabtu, 18 Mei 2024 8:34 Wib
Pemkot Batam ajak masyarakat semarakkan MTQH X 2024
Jumat, 17 Mei 2024 18:10 Wib
Disperindag Batam tingkatkan sosialisasi Fuel Card untuk beli Pertalite
Jumat, 17 Mei 2024 16:39 Wib
Pemkot Batam targetkan galang dana Rp2 M untuk korban longsor di Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Data Center BP Batam lebarkan sayap hingga ke Sumsel
Jumat, 17 Mei 2024 9:32 Wib
Imigrasi awasi 21 WNA tanpa paspor yang tinggal di Batam
Jumat, 17 Mei 2024 6:41 Wib
KPU Batam ingatkan PPK hal krusial pemutakhiran data pemilih
Kamis, 16 Mei 2024 18:09 Wib
OJK Kepri tingkatan indeks literasi keuangan bagi pelaku UMKM
Kamis, 16 Mei 2024 16:18 Wib
Komentar