Batam (ANTARA) - Rencana pembangunan proyek transportasi berupa Light Rapid Transit (LRT) di Kota Batam memasuki tahap studi kelayakan.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan studi kelayakan dilakukan oleh konsorsium dari STRIDES, Singapura.
"Jadi saat ini masih menunggu hasil dari tim studi kelayakan," kata Ariastuty, dalam keterangan yang diterima Selasa.
Ia mengatakan BP Batam akan menunggu pemaparan dari studi tersebut, yang hasil akhirnya berupa kelayakan finansial, teknis, dan lingkungan.
"Target pemaparannya akhir bulan ini. Atau di bulan depan, setelah tanggal 28 September ini," katanya.
Ia menambahkan, setelah studi kelayakan selesai, BP Batam akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen dari studi kelayakan yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dokumen lelang.
Sebagaimana diketahui, pembangunan LRT ini diinisiasi oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Pembangunan LRT ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan dan menjadikan Batam kota yang modern.
Sebab, jika pembangunan jalan hingga lima lajur saat ini tidak diimbangi dengan transportasi massal, akan berdampak pada kemacetan dalam beberapa tahun kedepannya.
Berita Terkait
KPU Kota Batam usung tema soal daya saing wilayah pada debat publik kedua
Rabu, 13 November 2024 17:19 Wib
Pemkot Batam terima 150 sanggahan dari pelamar PPPK
Rabu, 13 November 2024 16:14 Wib
Sertifikasi ISO 9001:2015 perkuat RSBP Batam menuju KEK Kesehatan Internasional
Rabu, 13 November 2024 15:36 Wib
Polda Kepri intensifkan patroli jaga keamanan jelang Pilkada serentak 2024
Rabu, 13 November 2024 12:30 Wib
Kejati Kepri terima penyerahan tersangka kasus narkoba seberat 106 kg
Rabu, 13 November 2024 12:10 Wib
Rempang Eco-City: 220 KK pindah, 37 diantaranya tempati hunian baru
Rabu, 13 November 2024 9:55 Wib
Polda Kepri tanam 500 bibit sayuran di perkarangan pangan bergizi
Rabu, 13 November 2024 9:32 Wib
Polda Kepri siapkan empat program tematik untuk dukung swasembada pangan
Rabu, 13 November 2024 8:01 Wib
Komentar