Batam tingkatkan PAD melalui KEK pariwisata kesehatan

id Kepri,batam ,KEK,kesehatan,PAD

Batam tingkatkan PAD melalui KEK pariwisata kesehatan

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid dalam rapat koordinasi penerbitan rekomendasi di Kantor Wali Kota Batam (ANTARA/HO-Pemkot Batam)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata kesehatan internasional Batam di wilayah Sekupang dan Nongsa.

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan selain meningkatkan PAD, pengembangan KEK pariwisata kesehatan internasional juga dapat menyerap tenaga kerja hingga 99 ribu pekerja.

"Pemkot Batam menyambut baik pengembangan ini, beberapa kali Bapak Wali Kota Batam sudah menyampaikan pembahasan terkait KEK pariwisata kesehatan di Sekupang lengkap dengan berbagai penunjangnya," kata Jefridin dalam keterangan yang diterima di Batam, Sabtu.

Baca juga: Hang Nadim Batam targetkan 200 ribu wisman datang melalui jalur udara

Ia menyampaikan komitmennya atas nama Pemkot Batam, agar bagaimana investasi senilai Rp6,9 triliun ini dapat berjalan dan menahan devisa sebesar Rp1,7 triliun selama 80 tahun ke depan.

"Sepanjang aturan sudah sesuai ketentuan kita dukung ini, apalagi nilai investasi yang cukup besar dan akan menyerap tenaga kerja hingga 99 ribu pekerja," ujar dia.

Ia berharap proyek KEK pariwisata kesehatan internasional Batam ini dapat berjalan dengan baik, memberikan manfaat untuk masyarakat dan menambah PAD Kota Batam.

Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam buka rute penerbangan ke Kuala Lumpur

"KEK berpotensi menambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Batam secara akumulasi selama 80 tahun sebesar Rp48,2 triliun. Sektor yang paling terpengaruh adalah sektor konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, real estate, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan jasa kegiatan sosial," ujar dia.

Menurut Jefridin, Kota Batam sebagai kota yang letaknya sangat strategis karena berdekatan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, menjadi salah satu alasan wisata medis perlu dibangun.

"Karena dari 2 juta wisata medis asal Indonesia yang berobat ke luar negeri, sebanyak 1,5 juta memilih pelayanan medis di Malaysia dan Singapura," kata dia.

Jefridin menjelaskan ditargetkan dari 2 juta wisatawan medis yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, KEK pariwisata kesehatan internasional Batam akan menyerap pasien sebanyak 2 persen atau sekitar 40.000 jiwa.

Sehingga tujuan untuk merebut pasar pasien yang berobat ke Singapura dan Malaysia untuk berobat ke Batam dapat tercapai.

Baca juga:
Satu TPS di Batam gelar pemungutan suara ulang

Pemkot Batam siap terapkan Fuel Card untuk BBM jenis Pertalite

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE