Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepri untuk menyosialisasikan investasi yang aman kepada aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna Boy Wijanarko di Natuna, Rabu, mengatakan sosialisasi ini perlu diberikan kepada ASN pasalnya ASN merupakan salah satu sasaran empuk investasi ilegal, karena ASN memiliki kemampuan untuk berinvestasi.
"Untuk memberikan edukasi agar nantinya kita bisa berinvestasi dengan aman," ucap dia.
Kepada para ASN ia mengingatkan untuk mengikuti sosialisasi dengan serius dan membagikan ilmu yang telah didapat kepada rekan lainnya.
"Mari sama-sama kita berinvestasi secara benar, jangan berinvestasi dengan rentenir, tanyakan (kepada pemateri) bagaimana menyelesaikan dana yang didapat dari investasi yang masih terkendala (belum bisa diambil)," ujar dia.
Sementara, Deputi Kepala OJK Provinsi Kepulauan Riau Demi Tri Aryadi mengatakan tema sosialisasi tersebut ialah investasi yang aman dan legal.
Ia membenarkan bahwa ASN merupakan salah satu sasaran empuk para pelaku investasi ilegal.
"Target penawaran investasi ilegal antara lain adalah ASN dan guru di daerah," ucap dia.
Menurut dia, pihaknya telah menutup 1.200 entitas penawaran investasi bodong di Indonesia, dengan total nilai kerugian mencapai Rp139 triliun.
"Oleh karena itu OJK perlu memberikan pemahaman terkait resiko investasi yang dapat merugikan masyarakat," ujar dia.
Baca juga:
Forum anak Natuna diminta jadi pelopor kemandirian anak
BPTD Kepri sosialisasikan keselamatan berlalu lintas pada anak TK hingga SD
Pengumpulan ZIS di Kepri tahun 2023 capai Rp9,3 miliar
Baca juga:
Forum anak Natuna diminta jadi pelopor kemandirian anak
BPTD Kepri sosialisasikan keselamatan berlalu lintas pada anak TK hingga SD
Pengumpulan ZIS di Kepri tahun 2023 capai Rp9,3 miliar
Komentar