Disbudpar Batam imbau pelaku pariwisata waspadai Mpox

id wabag mpox, cacar monyet, pariwisata kota batam, kepulauan riau, travel advice, kota batam,disbudpar kota batam

Disbudpar Batam imbau pelaku pariwisata waspadai Mpox

Landmark Ikonik Welcome To Batam atau disingkat WTB oleh penduduk Kota Batam terletak di Bukit Clara, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/8/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau mengimbau para pelaku wisata baik itu masyarakat yang melakukan perjalanan maupun pelaku usaha pariwisata untuk mewaspadai dan mencegah penyebaran wabah cacar monyet atau Mpox.

Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis, mengatakan belum ada laporan terkait kasus Mpox di wilayahnya, namun masyarakat pelaku perjalanan dan pelaku pariwisata diingatkan tetap waspada dan mencegah terjadinya penularan dengan perlindungan diri.

“Kalau sakit sebaiknya tidak melakukan perjalanan, terapkan juga protokol sehat, seperti mencuci tangan, memakai masker bila batuk dan pileg,” kata Ardi.

Baca juga: Sebanyak 50 anggota DPRD Kota Batam terpilih resmi dilantik

Menurut dia, sejak pandemi COVID-19 , protokol kesehatan (prokes) sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia, khususnya Batam, sehinggadari tidak perlu protokol kesehatan khusus Mpox yang diberikan kepada masyarakat maupun pelaku pariwisata.

“Protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 itu sudah jadi kebiasaan di masyarakat saat. Jadi kita terapkan itu aja, tidak perlu protokol khusus lagi,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga tidak mengeluarkan peringatan perjalanan seperti “travel advice”. Mengingat wilayah Kepri, khususnya Batam bertetangga langsung dengan Singapura.

Baca juga: Pemilihan Bupati Natuna hanya diikuti dua bakal pasangan calon

Diketahui bahwa, hingga saat ini 13 kasus Mpox yang terkonfirmasi telah terdeteksi di Singapura. Namun, merupakan infeksi yang tidak terlalu parah (klade 2).

Pemerintah setempat melakukan pemeriksaan suhu dan visual di pintu kedatangan bandara Changi Airport dan bandara Seletar.

“Belum ada (travel advice) cuma tingkatkan kewaspadaan, prokes sudah jadi kebiasaan,” ujarnya.

Ardi menekankan aktivitas pariwisata di Kota Batam berjalan normal seperti biasa. Berbagai acara wisata, maupun MICE tetap terjadwal hingga akhir 2024.

Baca juga: Pemkab Natuna orientasi tim pendamping keluarga untuk atasi stunting

Tercatat hingga Juli 2024 ini jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara di Kota Batam mencapai 600 ribu orang.

Meski demikian, Ardi tetap mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, jika merasa diri kurang sehat segera berobat dan tidak melakukan perjalanan.

“Dengan situasi dan kondisi seperti ini, kita tetap berhati-hati gitu ya, kalau merasa sakit berobat, lebih ke personel menjaga diri. Tapi dari pemerintah dari kegiatan-kegiatan apapun itu tetap berjalan sebagaimana mestinya,” kata Ardi.

Baca juga: BPOM Batam awasi peredaran obat dan pangan ilegal melalui patroli siber

WHO telah menetapkan Mpox sebagai darurat kesehatan global untuk yang kedua kalinya dalam dua tahun. Tercatat ada sekitar 3,6 persen kematian Mpox terjadi, dengan sasaran risiko kebanyakan anak-anak.

Berdasarkan laporan Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus konfirmasi Mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024 sebanyak 88 kasus yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga:
Bawaslu Kepri nyatakan pendaftaran pilkada 2024 lancar dan kondusif

Pemkab Natuna serahkan berbagai bantuan ke warga di Kota Apung Sedanau

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE