Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) monitoring dan mengevaluasi program pangan jajanan anak sekolah (PJAS) aman di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BPOM Batam Therecy Elly Yana saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Rabu, mengatakan PJAS aman merupakan program BPOM yang telah dilaksanakan sejak 2021.
Tujuan PJAS yakni menciptakan manajemen keamanan sekolah, mendorong kemandirian komunitas sekolah dalam mewujudkan budaya konsumsi pangan aman dan meningkatkan pengetahuan keamanan pangan bagi komunitas sekolah.
Ia menyebut monitoring dilakukan disalah satu penginapan di Natuna pada Rabu dan dihadiri oleh 28 sekolah baik atas SD, SMP dan SMA sederajat, serta para pemangku kepentingan setempat.
Baca juga: Gaji PTK non-ASN di Kepri naik Rp100 ribu pada 2024
Dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam menerapkan PJAS Aman.
Tujuan PJAS yakni menciptakan manajemen keamanan sekolah, mendorong kemandirian komunitas sekolah dalam mewujudkan budaya konsumsi pangan aman dan meningkatkan pengetahuan keamanan pangan bagi komunitas sekolah.
Ia menyebut monitoring dilakukan disalah satu penginapan di Natuna pada Rabu dan dihadiri oleh 28 sekolah baik atas SD, SMP dan SMA sederajat, serta para pemangku kepentingan setempat.
Baca juga: Gaji PTK non-ASN di Kepri naik Rp100 ribu pada 2024
Dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam menerapkan PJAS Aman.
"Hasil monitoring, sebagian besar sekolah sudah melakukan secara mandiri, namun frekuensi sosialisasi keamanan pangan baik ke siswa maupun ke orang tua masih dilakukan rata-rata satu kali dalam setahun," ucap dia.
Ia menjelaskan, sejak 2021 BPOM Batam mengawal PJAS di setiap sekolah yang mereka intervensi di Natuna, tujuannya untuk memastikan sekolah telah melaksanakan program keamanan PJAS secara berkelanjutan, mengetahui tindak lanjut dari rencana program keamanan pangan yang disusun oleh Tim Keamanan Pangan Sekolah.
Baca juga: Kodim 0318 Natuna beserta warga bergotong royong cegah banjir di Bunguran
Kemudian menjaga kompetensi kader keamanan pangan sekolah yang telah dilatih, dan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah yang diintervensi dalam menjaga keamanan pangan dan memberikan saran untuk penuntasan masalah tersebut.
Ia menjelaskan, sejak 2021 BPOM Batam mengawal PJAS di setiap sekolah yang mereka intervensi di Natuna, tujuannya untuk memastikan sekolah telah melaksanakan program keamanan PJAS secara berkelanjutan, mengetahui tindak lanjut dari rencana program keamanan pangan yang disusun oleh Tim Keamanan Pangan Sekolah.
Baca juga: Kodim 0318 Natuna beserta warga bergotong royong cegah banjir di Bunguran
Kemudian menjaga kompetensi kader keamanan pangan sekolah yang telah dilatih, dan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah yang diintervensi dalam menjaga keamanan pangan dan memberikan saran untuk penuntasan masalah tersebut.
"Balai POM di Batam setiap tahunnya melakukan pengawalan dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah supaya intervensi dapat berjalan secara berkesinambungan," ucap dia.
Menurut dia, 2024 merupakan tahun terakhir pengawalan PJAS di Natuna, dengan demikian, kedepannya sekolah yang diintevensi melakukannya secara mandiri.
"Harapan BPOM sekolah dapat terus melakukan intervensi keamanan pangan supaya setiap generasi dan angkatan siswa tetap memahami keamanan pangan dengan baik dan mengimplementasikan budaya keamanan pangan," ujar dia.
Baca juga:
Satu orang tewas dalam bencana tanah longsor di Magelang
Ambulans yang bawa pasien melahirkan jatuh ke sungai
Baca juga:
Satu orang tewas dalam bencana tanah longsor di Magelang
Ambulans yang bawa pasien melahirkan jatuh ke sungai
Komentar