Jakarta (ANTARA) - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 memohon maaf kepada pihak terkait yang dirugikan akibat kekeliruan dalam menampilkan foto joki pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam menanggapi adanya pihak yang merasa dirugikan akibat penggunaan fotonya dalam temuan kasus joki, dimana pemilik foto melakukan klarifikasi bahwa dirinya tidak menjadi atau menggunakan jasa joki dalam UTBK 2025.
"Kami menyampaikan itu memang ada kesalahan pemasangan foto, betul, untuk yang satu itu ada kesalahan pemasangan foto. Kami akan menghubungi yang bersangkutan untuk minta maaf termasuk pada keluarga," kata Eduart dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Eduart menjelaskan kekeliruan ini merupakan hal yang bisa saja terjadi, karena tim teknis terkait berkutat dengan ratusan ribu data peserta SNPMB 2025.
Namun demikian, Eduart memastikan bahwa nama peserta yang bersangkutan tidak dipublikasikan. Adapun nama yang dipublikasikan merupakan nama dari pelaku joki dalam UTBK 2025.
"Adapun untuk nama joki yang ditampilkan di bawah itu adalah benar adanya. Mungkin ada kesalahan dari teman-teman, itu kita mohon maaf, benar-benar human error, tidak ada maksud dan niatan apapun," ucap Eduart Wolok.
Baca juga: Jokowi datangi Polda Metro Jaya laporkan polemik ijazah palsu
Diketahui, viral di media sosial X pernyataan akun @rotirebus_lia yang melakukan klarifikasi bahwa foto yang digunakan dalam temuan kasus joki merupakan fotonya, namun dirinya tidak menjadi atau menggunakan joki sama sekali dalam proses UTBK 2025.
"Aku ingin menyampaikan klarifikasi dengan jujur atas tuduhan yang menyebut aku menggunakan jasa Joki saat UTBK. Tuduhan ini sama sekali tidak benar. Seluruh proses UTBK aku jalani sendiri dengan penuh usaha dan persiapan yang panjang dan berbulan-bulan," ucap akun tersebut pada pukul 22.27, Selasa (29/4).
Baca juga: Ini alasan Rhenald Kasali mundur dari komisaris utama PT Pos
Sebelumnya, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat setidaknya 50 orang pelaku kecurangan, serta 10 orang joki dalam enam hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.
"Jumlah peserta yang terlibat kurang lebih 50, jumlah jokinya kurang lebih 10 keterlibatan," kata Ketua Tim Penanggungjawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Eduart memaparkan modus kecurangan yang terjadi beragam, mulai dari pemasangan alat bantu seperti pemasangan kamera di kacamata, mikrofon dan pengeras suara di alat bantu dengar, hingga penggunaan perangkat lunak melalui aplikasi rekaman layar hingga penggunaan aplikasi pengendali jarak jauh atau remote desktop di komputer yang digunakan oleh para peserta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penggunaan aplikasi remote desktop disertai dengan pemasangan proxy pada komputer, sehingga komputer tersebut dapat terhubung dengan jaringan di luar.
Eduart menekankan hal ini telah diantisipasi oleh panitia UTBK di masing-masing lokasi dengan menyediakan pemindai metal atau metal detector. Namun, teknologi yang lebih canggih telah digunakan oleh para pelaku kecurangan, sehingga masih terdapat sejumlah modus kecurangan yang berhasil lolos.
Baca juga: UTBK 2025, panitia temukan 50 pelaku kecurangan dan 10 joki
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Panitia SNPMB mohon maaf keliru tampilkan foto joki dalam UTBK 2025
Komentar