Kemenag Batam terapkan Kurikulum Berbasis Cinta untuk cegah perundungan

id kepri batam,kemenag batam,kbc,kurikulum berbasis cinta,perundungan

Kemenag Batam terapkan Kurikulum Berbasis Cinta untuk cegah perundungan

Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Kota Batam Budi Dermawan. ANTARA/Amandine Nadja

Batam (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai salah satu upaya untuk mencegah perundungan dan kekerasan di lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah naungan Kemenag.

Kepala Kemenag Batam Budi Dermawan menyampaikan bahwa langkah ini diambil menyusul adanya kejadian penganiayaan yang terjadi di salah satu asrama Kemenag.

“Dengan kejadian ini, kami melibatkan peran aktif para pengasuh. Mereka harus berada di tengah anak-anak, membina kedekatan, dan mengawasi interaksi sosial di asrama. Kami juga aktifkan kegiatan yang bernuansa kebersamaan, seperti pengajian, istighatsah, tahlilan, dan kegiatan positif lainnya agar waktu anak-anak tidak terbuang sia-sia,” ujar Budi saat dihubungi di Batam, Kamis.

Baca juga: HNSI Kepri dukung kebijakan KKP terkait VMS

Ia menegaskan pentingnya penguatan pengawasan dan pendampingan terhadap para siswa, khususnya mereka yang tinggal di asrama.

“Kadang permasalahan muncul karena anak-anak kami yang masih kecil dan bersifat labil, ini yang harus kami perhatikan,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa KBC merupakan gagasan Kementerian Agama yang bertujuan membangun hubungan yang harmonis antar-siswa, antara guru dan siswa, serta hubungan manusia dengan Tuhan dan alam sekitar.

Kurikulum ini menekankan nilai kasih sayang, saling menghormati, kerja sama, dan gotong royong. “KBC ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga pendidik. Guru harus menjadi panutan dan punya tanggung jawab penuh terhadap pembentukan karakter anak-anak. Kami ingin suasana pendidikan diwarnai dengan cinta, bukan kekerasan,” katanya.

Sebagai bagian dari implementasi KBC, Kemenag Batam juga akan menggelar pelatihan dan kegiatan praktik yang membangun kerja sama dan empati, seperti permainan kelompok dan simulasi pemecahan masalah bersama.

“Kami ingin waktu mereka lebih banyak diisi dengan kegiatan membangun solidaritas. Misalnya, menyusun suatu struktur atau soal dengan praktik langsung. Ini kami sudah terapkan secara perlahan,” tambahnya.

Baca juga: Pemkab Natuna usulkan lima desa jadi kampung nelayan desa merah putih

Saat ini, dua sekolah di bawah Kemenag Batam yang memiliki asrama adalah MAN 1 Batam dan MTSN 1 Batam. Terdapat sekitar 50 siswa yang tinggal di asrama.

Kurikulum Berbasis Cinta ditargetkan mulai diimplementasikan secara terbatas pada tahun ajaran 2025/2026 dan Kemenag Batam berharap penerapan kurikulum ini dapat menjadi cara pencegahan kekerasan di lingkup sekolah.

Baca juga:
Polda Kepri musnahkan 4,6 kg narkotika hasil penindakan selama sebulan

BMKG prakirakan cuaca Kepri cerah berawan Kamis ini

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE