Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Erizal Abdullah menyebut daftar tunggu calon jamaah haji (CJH) reguler di daerah itu berkisar 20 sampai 23 tahun.
"Artinya, kalau daftar tahun ini, kemungkinan akan berangkat haji tahun 2048," kata Erizal di Tanjungpinang, Selasa.
Erizal menyebut dalam UU Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, sudah diatur dengan waktu tunggu berangkat haji yang lama tersebut, bagi yang sudah daftar haji kemudian meninggal dunia sebelum masa berangkat, bisa digantikan dengan ahli waris atau keluarga.
Sebagai contoh, seorang pria (ayah) daftar haji di usia 50 tahun namun meninggal jelang berangkat akibat faktor usia, maka nomor porsinya bisa digantikan dengan anak atau istri tanpa mengurangi jadwal keberangkatan.
Baca juga: Komunitas di Anambas lepas liar 1.100 tukik hijau ke perairan
Erizal menekankan jika seorang ayah meninggal lalu digantikan anaknya untuk berangkat haji, maka usia anak dibatasi minimal 16 sampai 17 tahun baru boleh berangkat ke Tanah Suci.
"Kenapa usia 16 atau 17 tahun, supaya mereka paham tentang haji, sehingga tidak akan menyia-nyiakan keberangkatan haji," ungkapnya.
Selain itu, Erizal menyampaikan bahwa usia minimal pendaftar haji adalah 12 tahun, sehingga dengan waktu tunggu 20 tahun, si anak masih berusia di bawah 33 tahun pada saat berangkat haji.
Menurut dia generasi muda bisa mendaftar haji terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor porsi haji agar resmi terdaftar sebagai calon jamaah haji. Apabila sudah masuk daftar porsinya, otomatis ia bisa berangkat haji.
"Saat ini setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi haji masih Rp25 juta yang dibayarkan ke bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS-BPIH)," ungkapnya.
Baca juga: Diskan Natuna: JICA latih warga pulau peyangga cara mengolah cumi
Kepala Kemenag Tanjungpinang turut menyinggung soal pelayanan ibadah haji tahun ini relatif berjalan aman dan lancar. Dari makanan yang melimpah, akses transportasi 24 jam hingga proses kepulangan yang tertib.
Pihaknya pun belum ada menerima keluhan dari jamaah haji asal daerah itu, mulai dari keberangkatan sampai pemulangan ke tanah air.
Namun demikian, pihaknya tetap mengevaluasi panitia ibadah haji yang barangkali melakukan kesalahan kecil dalam berkomunikasi dengan jamaah haji imbas kelelahan dalam bertugas.
"Kami selalu tekankan panitia haji layani jamaah dengan sabar dan senyum. Kalau terlontar kata yang kurang lantas, harap maklum mungkin sedang lelah," katanya.
Total ada 213 jamaah haji asal Tanjungpinang yang berangkat tahun ini melalui embarkasi Batam, dan semuanya sudah kembali ke tanah air dengan selamat pada Sabtu (14/6).
Baca juga:
Mayoritas jamaah Embarkasi Batam wafat akibat penyakit bawaan
PT Timah tebar ratusan kepiting bakau di Karimun
Komentar