Batam (Antara Kepri) - Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Endjang Sudradjat menegaskan, meski sebagian polisi bertugas mengamankan pelaksanaan Pemilu Presiden pada 9 Juni 2014, jajarannya akan terus mengawasi solar bersubsidi agar tidak ada yang diselewengkan ke industri.
"Kami akan terus mengawasi agar penyelewengan itu tidak terus terjadi dan membuat masyarakat susah mendapatkan solar subsidi," kata dia di Batam, Selasa.
Dalam sebulan terahir, Polda Kepri mengamankan sekitar 40 mobil sedan dengan tanki dimodifikasi sehingga mampu memuat sekitar 1.000 liter solar untuk membeli solar bersubsidi selanjutnya ditimbun dan dijual ke industi.
Polda Kepri juga mengamankan sejumlah mini mibus yang juga digunakan untuk membeli solar bersubsidi dalam jumlah besar untuk keperluan industri.
"Saat ini mobil-mobil tersebut masih terparkir di Polda Kepri. Kami terus menindaklanjuti kasusnya," kata Endjang.
Ia mengatakan, saat ini pengawasan kepada tiap-tiap SPBU yang diduga ikut menyelewengkan solar terus dilakukan sebagai bentuk keseriusan mengatasi penyelewengan solar.
"Sejumlah saksi, sopir mobil penyeleweng, operator SPBU, dan penjaga gudang penimbun solar bersubsidi sudah diperiksa. Akan ada konsekuensi hukum atas hal tersebut," kata Kapolda.
Kapolda mengatakan, mobil-mobil yang sudah diamankan tidak begitu saja dengan mudah dikeluarkan sebelum proses hukum selesai.
Kepala Bidang ESDM Disperindag dan Energi dan Sumber daya Mineral Kota Batam Amiruddin mengatakan, telah membentuk tim khusus beranggotakan petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Polri, Pertamina, TNI, untuk mencegah penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi terutama jenis solar dan elpiji yang merugikan negara dan masyarakat.
Ia mengatakan, tim tersebut akan bertugas memantau peredaran BBM bersubsidi di Kota Batam dan melakukan tindakan jika terjadi penyelewengan.
"Tim ini akan memiliki kewenangan untuk itu. Jadi ketika terjadi penyelewengan tim sudah siap bergerak bersama-sama tanpa koordinasi menunggu satu sama yang lain," kata dia.
Ia mengatakan, penanganan penyalahgunaan BBM bersubsidi selama ini tidak bisa maksimal karena belum terjalinnya koordinasi antarlembaga terkait. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pemkot Batam terima hibah sistem pengendalian lalu lintas Rp17,2 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 18:11 Wib
Gubernur Kepri Ansar Ahmad minta Malaysia lepas nelayan Natuna yang ditahan
Rabu, 8 Mei 2024 16:30 Wib
TNI AU di Natuna Kepri pamerkan alutsista ke pelajar
Rabu, 8 Mei 2024 16:17 Wib
Bandara Hang Nadim Batam siap layani angkutan haji
Rabu, 8 Mei 2024 15:07 Wib
DJP Kepri sita aset wajib pajak Rp2 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 14:55 Wib
Pemprov Kepri lakukan rehabilitasi pelabuhan Letung dengan biaya Rp14 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 13:19 Wib
Kepri beri insentif Rp2 juta kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Babinpotmar
Rabu, 8 Mei 2024 12:17 Wib
Rasio elektrifikasi Kepri capai 97,9 persen
Selasa, 7 Mei 2024 19:39 Wib
Komentar