Guskamla Armabar Tangkap Komplotan Penjahat Perairan

id Guskamla,Armabar,Tangkap,Komplotan,Penjahat,kejahatan,batam,kepri,Perairan

Batam (Antara Kepri) - Tim Sea Rider Western Fleet Quick Response  TNI AL yang beranggotakan personel Guskamla Armabar dan Lanal Batam mengamankan lima orang yang sering melakukan aksi kejahatan di perairan sekitar Batam.

"Lima pelaku yang ditangkap pagi tadi adalah LG, JS. JW, S, EB. Kelimanya baru saja merompak tugboat jenis suplai yang lagi lego jangkar di perairan Kabil, Batam. Seluruh pelaku warga Batam," kata Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama Abdul Rasyid Kacong di Lanal Batam, Selasa.

Bersama pelaku juga diamankan, dua buah bor plat, tiga buah gerinda besi, tiga buah pompa bahan bakar, 10 buah pipa tembaga, dua buah filter bahan bakar, 10 kilogram kawat tembaga, satu unit boat pancung bermesin 40 PK.

Petugas juga mengamankan peralatan yang digunakan untuk mencuri, seperti sebilah parang, pisau, pemotong besi, pemukul segel, linggis, palu, dua buah tang, kunci pas, 13 bilah pisau cutter, senter dan 20 meter tali tross untuk memanjat kapal.

"Hasil pemeriksaan sementara, kawanan pencuri kelompok LG kerap melakukan aksinya di laut sekitar pukul 01.00-05.00 WIB dinihari," kata dia.

Setelah beraksi, para pelaku itu kembali ke tempat persembunyiannya, salah satu pondok di perairan dangkal di daerah Tembesi yang menjadi lokasi penyergapan oleh TNI AL.

"Awalnya kami sudah melakukan pengintaian dan pengejaran hingga akhirnya berhasil menangkap kelima pelaku pada lokasi tersebut," kata Rasyid.

Rasyid mengatakan terus akan mengembangkan kasus tersebut untuk mencari penadah barang-barang curian tersebut.

"Mereka akan diproses hukum agar menimbulkan efek jera. Karena selama ini sudah banyak laporan mengenai banyaknya kawanan pelaku kejahatan di perairan sekitar Batam," kata dia.

Sebelumnya Rasyid mengatakan, selama Januari-Februari 2015 mendapat 17 laporan tindakan kejahatan di perairan wilayah barat termasuk sekitar Selat Malaka.

Laporan tersebut, kata dia, disampaikan masyarakat yang beraktivitas di laut pada pihak-pihak yang bertugas di laut dan melaporkan pada Guskamla.

"Selain kapal yang berlayar, gangguan keamanan berupa perampokan juga dialami pada kapal-kapal yang lego jangkar di sekitar Selat Singapura dan Selat Malaka," kata Rasyid. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE