TNI AL Amankan Kapal Perompak MT Orkim

id TNI,AL,Amankan,armabar,Kapal,Perompak,malaysia,bajak,MT,Orkim

TB Malabo kini sudah dibawa ke Pos Pangkalan TNI AL Tanjung Riau Batam. Kami juga bekerja sama dengan Inavis Polda Kepri untuk melakukan identifikasi
Batam (Antara Kepri) - Tim Sea Rider Western Fleet Quick Response (WFQR) TNI AL mengamankan TB Malabo yang digunakan oleh kawanan perompak yang membajak kapal MT Orkim Harmony di perairan Malaysia pada 11 Juni 2015.

"Kapalnya ditemukan di perairan Batam pada wilayah yang jarang dilintasi. TB Malabo digunakan sebagai sarana perompakan MT Orkim Harmony," kata Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman di Kantor Gugus Keamanan Laut Armabar Batam, Selasa.

MT Orkim Harmony diketahui dibajak pada 11 Juni 2015 di perairan Malaysia.

Setelah informasi mengenai kejahatan tersebut diterima, personel TNI AL mulai melakukan operasi pencarian, termasuk pada perairan Natuna yang semula diindikasi akan menjadi arah perompak membawa tangker tersebut.

Dengan upaya personel di lapangan, tangker tersebut tidak bisa masuk ke Indonesia dan dibelokkan arah Vietnam hingga akhirnya berhasil diamankan otoritas Vietnam bekerja sama dengan Pangarmabar, Malaysia, dan Singapura.

"TB Malabo kini sudah dibawa ke Pos Pangkalan TNI AL Tanjung Riau Batam. Kami juga bekerja sama dengan Inavis Polda Kepri untuk melakukan identifikasi," kata dia.

Saat ini, kata Pangarmabar, tim WFQR Koarmabar sedang mengejar kelompok yang diduga terhubung dengan para perompak yang 'onboard' di TB Malabo.

"Kelompok dimaksud terdiri dari otak sindikat, perekrut perompak, pemberi informasi, kapal penampung, broker dan pembeli serta eksekutor lapangan," kata dia.

Ia mengatakan saat ini diperkirakan para pelaku tersebut sudah lari keluar dari Indonesia.

"Berkat kerja sama dengan otoritas Malaysia, Singapura, Vietnam pembajak memang sudah berhasil diamankan. Namun kami terus akan berkoordinasi untuk menangkap pelaku lainnya. Karena delapan orang yang tertangkap awal hanyalah eksekutor, bukan otak pelaku," kata Pangarmabar.

Proses hukum kepada delapan pelaku yang tertangkap, kata dia, akan dilaksanakan di Vietnam dimana mereka tertangkap.

"Yang juga perlu digarisbawahi, kejadian ini tidak berada pada perairan Indonesia. Kejadiannya di perairan Malaysia," kata dia.(Antara)

Editor: Rusdianto 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE