Konsumsi beras di Kepri sekitar 195.272 ton

id konsumsi beras,kepri

Konsumsi beras di Kepri sekitar 195.272 ton

Konsumsi Beras di Kepri tahun 2018 diperkirakan 195.272 ton. (Antaranews Kepri/Ogen)

Untuk wilayah Karimun 132 ton, Bintan 121 ton. Khusus Tanjungpinang dan Batam masih nihil
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi beras di Provinsi Kepri dari Januari-Desember 2018 sekitar 195.272 ton, lebih tinggi jika dibandingkan dengan total perkiraan produksi 2018 sebesar 474 ton.

"Dengan demikian, defisit produksi beras di Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 194.748 ton," kata Kepala BPS Provinsi Kepri, Zulkipli kepada Antara, Jumat.

Zulkipli menjelaskan, produksi padi di Provinsi Kepulauan Riau dari Januari-September 2018 jika dikonversikan menjadi beras dengan angka konversi Gabah Kering Giling (GKG) setara dengan 73 ton beras. Sementara itu, potensi produksi pada Oktober, November dan Desember 2018 masing-masing sebesar 3 ton, 8 ton, dan 43 ton. 

Lanjut Zulkipli, produksi padi di Provinsi Kepri dari Januari-September 2018 sebesar 718 ton Gabah Kering Giling (GKG). Produksi tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 195 ton, sementara produksi terendah terjadi pada Juli yaitu sebesar 16 ton.

"Sedangkan potensi produksi pada Oktober, November, dan Desember masing-masing sebesar 6 ton, 14 ton, dan 95 ton. Dengan demikian total produksi padi periode 2018 adalah sebesar 833 ton," imbuhnya.

Dia memaparkan, ada tiga kabupaten dengan produksi padi (GKG) tertinggi di Provinsi Kepri. Yakni Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas, dan Kabupaten Lingga dengan produksi masing-masing sebesar 238 ton, 190 ton, dan 152 ton.

"Untuk wilayah Karimun 132 ton, Bintan 121 ton. Khusus Tanjungpinang dan Batam masih nihil," tuturnya.

Zulkipli turut menyampaikan, dengan memperhitungkan potensi sampai Desember, maka luas panen padi di Provinsi Kepulauan Riau periode tahun 2018 ialah sebesar 355 hektare.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE