Batam (ANTARANews Kepri) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengajak warganya untuk mengikuti peluang program magang kerja di Jepang, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti di Batam, Senin, mengatakan pihaknya diberi tugas oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk merekrut peserta program pemagangan ke Jepang.
"Kementerian tak targetkan berapa orang. Tapi kami harap minimal 30 orang bisa lulus seleksi. Supaya jadi satu grup, dan bisa Kementerian latih di Batam. Kalau kurang, pelatihannya harus dititip ke mana-mana," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja.
Ia mengatakan untuk dapat mengikuti program itu, calon peserta harus melalui rangkaian seleksi yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja.
Menurut Rudi, materi seleksi relatif sulit, karena tidak hanya tes pengetahuan, melainkan juga terkait kesiapan fisik. Karena sistem bekerja di Matahari Terbit menuntut kedisplinan, sehingga keugaran tubuh menjadi persyaratan.
"Yang berat tes fisik dan matematika. Jepang itu terkenal dengan kedisiplinannya. Maka fisik harus kuat. Lari angka delapan juga masuk dalam tesnya," kata dia.
Setelah proses seleksi selesai, maka pemerintah akan mengadakan pelatihan selama dua bulan sebelum memberangkatkan peserta magang.
Rudi menyatakan, sebenarnya program magang di Jepang sudah berlangsung relatif lama di Indonesia. Hanya saja, ini baru yang pertama di Batam.
"Kebetulan di sini sudah ada ikatan alumninya. Bahkan, dari angkatan pertama tahun 1993 ada di sini. Mereka juga akan bantu sosialisasi," kata dia.
Sebelumnya, Disnaker bersama Kementerian melakukan sosialisasi program itu kepada 250 pelajar SMA dan SMK.
Kasubdit Pengembangan Pemagangan Luar Negeri Kementerian Tenaga Kerja, Nita Dwi Apriliawati mengatakan program magang di luar negeri diatur dalam Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang sistem pelatihan kerja nasional, serta Permenakertrans nomor 08 tentang tata cara perizinan dan penyelenggaraan pemagangan luar negeri.
"Tujuan pemagangan di Jepang adalah menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan teknik perusahaan kecil menengah. Dan kembali ke tanah air untuk membantu membangun industri di Indonesia," ujarnya.
Magang dilaksanakan selama tiga tahun, dan dapat diperpanvang sampai dengan lima tahun, bagi peserta yang dianggap baik.
Peserta dapat memanfaatkan cuti pada tahun kedua.
Baca juga: Kementerian Tenaga Kerja tunda pembangunan BLK Batam
Komentar