Lahan dekat sekolah di Tembeling rusak akibat tambang bauksit

id tambang bauksit,lahan rusak,tembeling kabupaten bintan

Lahan dekat sekolah di Tembeling rusak akibat tambang bauksit

Salah satu potret pertambangan bauksit di Kabupaten Bintan (Antaranews/Nikolas Panama)

Tim terpadu pernah melakukan sidak di lokasi pertambangan tersebut
Tanjungpinang (ANTARA) - Lahan yang berbatasan dengan belakang Sekolah Menengah Atas Negeri I, Kelurahan Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau rusak parah akibat pertambangan bauksit.

Lurah Tembeling, Julpri, yang dikonfirmasi permasalahan itu, di Bintan, Kamis, mengaku bingung untuk menjawabnya. Hal itu disebabkan "pemain" tambang bukan satu orang atau satu perusahaan.

"Siapa yang bertanggung jawab? Saya pun sulit menjawabnya, karena pemain tambangnya berganti-ganti. Bingung," katanya.

Berdasarkan pemantauan Antara, lahan di belakang SMAN I Tembeling tersebut tampak belum lama digali oleh penambang bauksit. Belakang sekolah itu seperti membentuk tebing setinggi 4-5 meter akibat pengerukan lahan yang mengandung bauksit itu.

Di sebelah sekolah terdapat surau, yang juga mengalami nasib yang sama. Di dekat lokasi pertambangan, yang kini membentuk jalan itu, juga terdapat sejumlah kuburan.

Lokasi tersebut juga berdekatan dengan perkantoran, termasuk kantor camat dan kantor kelurahan.

Terkait permasalahan itu, Julpri memastikan dirinya tidak memiliki kepentingan apapun terkait pertambangan Tembeling yang begitu massif dalam setahun terakhir. Namun kapasitas yang dimilikinya, yang membatasi ruang gerak untuk menjaga daerah tersebut.

"Tim terpadu pernah melakukan sidak di lokasi pertambangan tersebut," ucapnya.

Sementara lahan milik Pemkab Bintan, persis di depan Polsek Teluk Bintan, yang dieksploitasi CV Buana Sinar Khatulistiwa sampai sekarang masih dalam kondisi rusak. Perusahaan itu mengajukan izin untuk pembangunan panggung di lokasi taman yang rencananya akan dibangun Pemkab Bintan.

Sampai sekarang panggung belum tampak dibangun di lokasi pertambangan yang berhadapan dengan Polsek Teluk Bintan, kantor kecamatan, kelurahan, dan SPAM. Padahal pertambangan bauksit sudah dilakukan di atas lahan seluas 3 hektare.

"Kadang ada yang kerja meratakan lahan, kadang berhenti. Saya tidak tahu penyebabnya," katanya.

Baca juga: Politikus PKS curigai izin pertambangan tanpa sepengetahuan Gubernur

Baca juga: Dua Kepala OPD Kepri dicopot terkait tambang

Baca juga: Dinas ESDM: PT GBA belum bangun "smelter"

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE