Penggiliran air dari waduk Sei Harapan berakhir

id Atb, water rationing

Penggiliran air dari waduk Sei Harapan berakhir

Waduk Sei Harapan yang kini sudah mulai terisi volume air yang memadai. (Humas ATB)

Saat ini level air di waduk sudah berada di bawah minus 1 meter, sehingga sudah aman untuk produksi normal,
Batam (ANTARA) - PT Adhya Tirta Batam (ATB) resmi menghentikan program water rationing atau penggiliran air pada wilayah yang disuplai oleh waduk Sei Harapan per 1 Juni 2019.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, Jumat, menyatakan suplai kepada 18 ribu pelanggan akan kembali normal karena level air baku waduk sudah berada dalam batas aman produksi.

“Saat ini level air di waduk sudah berada di bawah minus 1 meter, sehingga sudah aman untuk produksi normal,” katanya.

Maria mengungkapkan, program penggiliran air kepada 18.199 pelanggan yang disuplai melalui waduk Sei Harapan baru-baru ini tak bisa dihindari. Sebab, volume air baku di waduk yang mengalami penurunan drastis hingga berada 2,5 meter di bawah spillway itu terjadi karena pergeseran siklus hujan.

"Biasanya kemarau di Batam berlangsung pada Februari hingga pertengahan Maret. Namun, tahun ini berbeda sehingga volume air hujan yang harusnya ditampung di waduk mengalami penurunan drastis," kata dia.

Kondisi ini kata dia juga diperparah dengan semakin buruknya sedimentasi di Waduk Sei Harapan. Kapasitas tampung waduk semakin merosot, sementara produksi yang masih berjalan seperti biasa membuat cadangan air baku terkuras. 

"ATB mengambil keputusan menggilir distribusi air ke pelanggan, sambil menunggu curah hujan kembali normal. Kami pun berterimakasih kepada seluruh pelanggan yang sudah memahami kondisi ini dan bersedia menggunakan air dengan bijak,” ucapnya.

Kendati water rationing telah berakhir, ATB kini tetap melakukan pemantauan ketat terhadap level air di Waduk Sei Harapan. ATB juga meminta stakeholder terkait untuk awas terhadap kondisi Waduk Sei Harapan yang sudah mengkhawatirkan.

“Tidak hanya revitalisasi waduk, tapi hutan di area tangkapan air juga harus mendapat perhatian serius. Kita harus berupaya bersama-sama agar kedepan air baku yang ada di waduk tetap terjaga,” tuturnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE